Cara Mengobati Patah Tulang Pada Kambing

Diposting pada
Rate this post

Cara Mengobati Patah Tulang Pada Kambing


Tulang merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh. Tanpa tulang, tubuh tidak dapat berdiri tegak. Tak terbatas pada manusia saja. Pada hewan, tulang juga tetap menjadi bagian yang tidak boleh diremehkan. Patah tulang merupakan hal yang seringkali terjadi apabila terdapat tekanan yang melebihi batas kemampuan sistem rangka untuk menahannya. Patah tulang pada hewan pemeliharaan, termasuk kambing bisa sangat menyakitkan. Ketahui pula cara membuat vitamin untuk kambing yang baik dan benar.

Pertolongan yang tepat harus segera dilakukan untuk dapat mengembalikan tulang ke posisi semula. Terdapat beberapa tipe patah tulang yang tentu saja berbeda proses penanganannya. Untuk itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter hewan terlebih dahulu guna mengetahui jenis patah tulang yang dialami kambing.

Bagian-bagian tersebut kurang lebih sama pada kambing. Jika ada yang tidak seimbang, bisa berimbas masalah pada tulang. Imbasnya terjadi ketidaksinambungan dan berimbas masalah pada struktur tulang. Hal lain juga membuat terputusnya hubungan struktur tulang. Kasus fraktur atau patah tulang pada kambing, secara garis besar disebabkan dua faktor penting.


1. Trauma


Semua benda keras tetap saja memiliki daya lentur. Tak terkecuali tulang. Jika batas daya lentur tulang kambing terlampaui, tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan patah tulang. Patah tulang karena trauma disebut traumatika.

2. Penyakit


Patah tulang karena penyakit bisa disebabkan baik dari dalam maupun luar. Kasus ini disebut dengan fraktur patologik. Jika penyakitnya dari dalam tulang dan bersifat lokal, disebut radang tulang atau Osteomielitis hingga tumor. Baik tumor jinak maupun ganas. Tumor ini biasanya mengenai tulang panjang. Sedangkan penyakit yang berada di luar tulang, umumnya tumor di luar tulang akan mendesak tulang. Bahkan sampai merusak.

Disisi lain, fraktur juga dibedakan lagi menjadi beberapa jenis. Pertama, disesuaikan dengan berapa banyak patahan atau derajat kerusakannya. Kedua, pastikan apakah ada hubungan dengan udara luar. Ketiga, perhatikan bentuk dari garis patahan.

Pastikan dulu tipe frakturnya. Ada beberapa yang harus diperhatikan :


1. Berdasarkan banyaknya patahan atau derajat kerusakan


Terbagi atas:

  • Patah tulang komplit: Kerusakan tulang patah total.
  • Patah tulang inkomplit: Sebagian kecil tulang retak dan menghilang, sehingga meninggalkan celah. Pada dasarnya utuh dan kuat, namun terdapat sedikit keretakan. Tulang tidak sepenuhnya rusak.

2. Hubungan dengan udara luar


Terbagi atas:

  • Patah tulang tertutup -> Jika ujung tulang yang patah masih tertutup oleh otot atau kulit dan tidak ada hubungan langsung dengan udara luar. Hingga tulang di dalamnya patah, namun bagian kulit dan daging tidak terkoyak atau terluka.
  • Patah tulang terbuka -> Jika ujung tulang yang patah merusak bagian otot dan kulit hingga bersentuhan dengan udara luar. Dampaknya cepat menimbulkan kontaminasi bakteri, sehingga sering terjadi infeksi.

Pada tulang terbuka, disebut juga fraktur komplikata. Disebut juga fraktur yang ada penyertanya. Seperti kerusakan kulit. Dampaknya, bakteri dari luar berpotensi masuk dan bisa membuat infeksi. Jika ini terjadi, akibatnya akan menjadi lebih parah.

Kulit dapat terpotong, robek bahkan terlepas atau hilang. Pada fraktur ini, harus dianggap sudah terjadi kontaminasi atau infeksi bakteri. Semuanya akan berbahaya terhadap adanya infeksi tulang. Keadaan ini harus dianggap gawat dan tindakan amputasi perlu dilakukan.


3. Berdasarkan bentuk garis patahan


Terbagi atas:

  • Patah tulang transversal: Merupakan fraktur yang arahnya langsung melintasi tulang. Jika dilakukan reposisi atau reduksi, fragmen tulang tersebut akan mempercepat proses penyembuhan.
  • Pat

    lang miring: Patah tulang yang arahnya membentuk sudut melintasi tulang yang bersangkutan. Fraktur ini memiliki kedudukan kurang stabil dan sulit diatasi karena tonus otot disekitarnya.

  • Patah tulang spiral: Fraktur tulang disertai terpilihnya ekstremitas. Untuk kasus ini biasanya cepat sembuh meski dengan imobilisasi eksternal.
  • Patah tulang impaktiva: Patah tulang yang biasanya mengenai ujung tulang dan salah satunya masuk ke fragmen yang lain.
  • Patah tulang kominutiva: Patah tulang yang patahannya lebih dari dua pecahan.
  • Multiple: Patahan membentuk dua atau tiga fragmen dan terjadi perlukaan pada jaringan lunak di sekitar patahan.
  • Avulsion: Bagian fragmen fraktur menusuk ke dalam otot.

4. Permindahan fragmen


Terbagi menjadi 3:

  • Fraktur impact.
  • Fraktur Distracted.
  • Fraktur Depresi.

5.  Berdasarkan stabilitas fragmen


Dibedakan menjadi:

  • Stabel fraktur.
  • Instabel fraktur.

6. Menurut Lokasi


Dibedakan menjadi :

  • Diaphysial fraktur.
  • Metaphysial fraktur.
  • Articular fraktur.
  • Epiphysial fraktur.
  • Condylar fraktur.

Tanda Klinis


Kambing yang mengalami patah tulang menunjukkan beberapa gejala:

  • Nyeri kaki saat beraktivitas.
  • Lutut terlihat tegang.
  • Tampak ada perubahan bentuk sebagian.
  • Kaki terlihat pucat.
  • Mati rasa di sekitar kaki.

Penanganan


Perhatikan empat konsep penanganan fraktur atau yang disebut 4R;

1. Rekognisi

Merupakan tahap pengenalan terhadap kasus yang terjadi. Ini penting untuk menentukan penanganan yang tepat.

Rekognisi dilakungan dengan cara:

  • Anamnesia = kepastian sebab dan waktu kejadian fraktur.
  • Inspeksi = amati adanya kepincangan, pembengkakan atau perubahan warna.
  • Pergerakan = amati adanya gangguan pergerakan. Apakah ada pergerakan palsu atau gerakan pasif. Karena pada patah tulang umumnya akan terjadi gangguan tungsi pada tulang.
  • Pengukuran = amati adanya kemungkinan kesimetrisan atau pemendekan pada tulang.
  • Palpasi = dilakukan untuk melihat dan mengamati kemungkinan adanya gelaja lain.
  • Diagnose rontgen atau sinar X = dengan posisi tegak lurus.

2. Reduksi


Merupakan tahap reposisi atau mengembalikan fragmen-fragmen fraktur agar sesuai dengan jenis yang terjadi. Tujuannya, agar fragmen dapat dibuat semirip mungkin dengan kondisi sebelumnya patah.


3. Retensi


Tindakan mempertahankan dan menahan fragmen fraktur untuk penyembuhan.


4. Rehabilitasi


Pencegahan tentu lebih baik dari pada mengobati. Demikian halnya dengan upaya pencegahan patah tulang ini. Namun, begitu terjadi patah tulang harus segera ditangani agar tidak mengganggu proses penyembuhan.

Saat masa penyembuhan, pastikan melakukan pengecekan ulang ke dokter hewan. Tujuannya, untuk mengetahui apakah terjadi keabnormalan alat gerak atau tidak. Selain itu jangan lupa melatih kembali bagian yang patah tersebut

Ada juga cara tradisional dalam penanganan patah tulang pada kambing. Gunakan kulit pohon randu. Ambil sesuai ukuran, pasangnya pada kaki yang sakit lalu diikat. Awalnya kulit randu akan terasa lunak. Tapi lambat laun akan mengeras dan menopang tulang kambing yang patah.


Baca Juga :