Domba Dolly : Kisah Revolusi dalam Kloning Hewan

Diposting pada
5/5 - (1 vote)

Tentang domba dolly

Tentang domba dolly

Domba Dolly adalah salah satu inovasi ilmiah paling mengejutkan dalam sejarah kloning hewan. Domba ini terkenal karena menjadi hewan pertama yang berhasil dikloning dari sel somatik dewasa, bukan dari sel embrio. Domba Dolly menimbulkan berbagai pertanyaan etis dan ilmiah tentang kloning hewan, serta menginspirasi perkembangan teknologi kloning hewan selanjutnya. Artikel ini akan mengungkap sejarah, proses kloning Domba Dolly, dampaknya, dan bagaimana peristiwa ini telah memengaruhi dunia ilmu pengetahuan.


Latar Belakang Sejarah


Domba Dolly, yang lahir pada tanggal 5 Juli 1996 di Roslin Institute di Skotlandia, memicu kehebohan besar dalam komunitas ilmiah dan masyarakat umum. Domba ini diberi nama “Dolly” setelah Dolly Parton, seorang penyanyi terkenal, karena dibuat dari sel payudara domba. Hewan ini adalah produk dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ian Wilmut dan timnya.


Proses Kloning Domba Dolly


Proses kloning Domba Dolly melibatkan langkah-langkah yang sangat rumit. Hal utama adalah pengambilan sel somatik dewasa dari domba yang akan dikloning. Sel-sel ini kemudian diisolasi dan diproses untuk menghapus inti sel. Kemudian, inti sel dari sel somatik tersebut diganti dengan inti sel dari sel telur yang telah diambil. Proses ini disebut somatic cell nuclear transfer (SCNT). Selanjutnya, embrio yang dihasilkan diimplan ke dalam domba pengganti untuk dikembangkan menjadi janin, yang kemudian lahir sebagai Domba Dolly.


Pemahaman Terhadap Kloning Hewan


Keberhasilan kloning Domba Dolly membuka pintu bagi pemahaman lebih mendalam tentang kloning hewan dan potensinya. Hal ini menunjukkan bahwa sel somatik dewasa, yang sudah memiliki spesialisasi dalam fungsi tertentu, dapat digunakan kembali untuk menciptakan organisme baru. Ini membuka peluang besar dalam pengobatan regeneratif dan pemuliaan hewan.


Dampak pada Ilmu Pengetahuan dan Etika


Keberhasilan kloning Domba Dolly memicu perdebatan tentang etika kloning hewan. Banyak yang khawatir bahwa teknologi ini dapat disalahgunakan atau digunakan untuk tujuan yang tidak etis. Namun, penelitian ini juga membuka pintu bagi potensi positif, seperti produksi hewan dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti hewan ternak yang lebih tahan terhadap penyakit.


Perkembangan Lanjutan


Meskipun Domba Dolly adalah pencapaian ilmiah yang luar biasa, dia sendiri mengalami sejumlah masalah kesehatan dan akhirnya meninggal pada tahun 2003. Namun, penelitian kloning hewan terus berlanjut, dan banyak kemajuan telah dicapai dalam teknik kloning sejak saat itu. Kloning hewan tetap menjadi bidang penelitian yang penting dalam ilmu pengetahuan dan pertanian.


5 Fakta Tentang Domba Dolly


Kepopuleran domba dolly sebagai mamalia pertama yang berhasil dikloning dari sel yang dilakukan oleh tim peneliti gabungan dari Britania Raya, nah saat kelahirannya diumumkan ke publik dapat memancing sensasi dan kontroversi di seluruh dunia yang diberitakan secara luas oleh media dan berikut fakta-fakta yang dimilikinya serta jarang diketahui yaitu:


Berasal Dari Percobaan Kloning Mampu Menghasilkan Hewan Ternak Unggul


Asal hewan ini memang dari serangkaian percobaan di Roslin Institute, Skotlandia yang mencoba mengembangkan metode kloning untuk menghasilkan hewan ternak rekayasa genetik hingga sebuah proses untuk menghasilkan individu organisme yang identik untuk arti kloning itu sendiri yang membuat perkembangan di masa depan hewan-hewan ternak unggul bisa dihasilkan dengan cara seperti itu.

Percobaan tersebut dilaksanakan lebih tepatnya di Roslin Institute yang langsung dipimpin oleh Profesor Sir Ian Wilmut, karena memiliki ruang lingkup yang cukup luas hingga untuk tim peneliti itu terdiri dari beragam bidang ilmu yang dapat meliputi ahli genetika, embriologis, dokter hewan dan ahli ternak lainnya.


Dikloning dengan Informasi DNA dari Inti Sel


Domba dolly dikloning menggunakan teknik yang dikenal sebagai somatic cell nuclear transfer (SCNT), karena teknik ini menggunakan sel telur domba yang telah dihilangkan inti selnya hingga terciptanya sebuah inti sel baru yang mengandung informasi DNA dari domba lain ditanamkan pada sel telur yang inti selnya sudah dihilangkan tadi.

Dikloning dari inti sel yang diambil dari domba putih jenis Finn Dorset berumur 6 tahun, lalu disuntikkan pada sel telur domba belang hitam jenis Scottish Blackface hingga lahirlah jenis dolly sebagai domba betina dari rahim domba Scottish Blackface pada 5 Juli 1996 dengan ajahnya yang putih menandakan jika dirinya hasil kloning yang tidak sama dengan ibunya berwajah hitam.


Terlahir sebagai Mamalia Pertama Hasil Kloning Sel


Mamalia pertama hasil kloning sel yang iberi nama Dolly pada umumnya terinspirasi oleh penyanyi Dolly Parton, sehingga kelahirannya membuktikan bahwa sel tertentu bisa digunakan untuk menciptakan hewan yang sama persis dan sudah tebukti dengan adanya domba dolly ini menjadi salah satu mamalia pertama serta keberadaannya sangat populer sejak saat itu.

Pengetahuan ini dapat mengubah pikiran ilmuwan bahwa ada banyak kemungkinan terobosan baru didalam bidang biologi dan kesehatan, sehingga beberapa hasil kloning sebelum Dolly yang pernah dihasilkan oleh Roslin Institute juga melakukan dikoning tikus dan sapi tapi hasilnya tidak semulus Dolly tapi mereka semua tetap dikloning dari embrio tersbeut.


Memantik Perdebatan Pada Saat Diumumkan Kepada Dunia


Diperkenalkannya kepada dunia pada 22 Februari 1997 dengan mengadakan jumpa pers Roslin Institute, nah untuk pemilihan tanggal tersebut disesuaikan dengan perilisan publikasi ilmiah yang menjelaskan bagaimana proses penciptaannya yang mampu menarik perhatian publik meski hanya seekor domba hingga memantik perdebatan tentang keuntungan dan bahaya dari teknik kloning itu sendiri.

Domba dolly sendiri akan menghabiskan seluruh hidupnya di Roslin Institute untuk mencegah sorotan media berlebih, sehingga untuk jenis ini agar membiarkannya punya kehidupan normal bersama domba lain pada umumnya.


Memiliki 6 Keturunan


Nah setelah beberapa tahun kemudian Dolly memiliki enam anak hasil perkawinan dengan domba jenis Welsh Mountain, tentunya untuk anak pertama diberi nama Bonnie yang lahir pada April 1998 kemudian terlahir kembali kembar Sally dan Rosie menyusul setahun kemudian yang diikuti kembar tiga Lucy, Darcy, dan Cotton tahun berikutnya.

Kehidupan normal jenis telah berlangsung sampai Februari 2003 dan saat mereka menderita batuk, lalu hasil pemindaian oleh tim peneliti menunjukkan pertumbuhan tumor di paru-parunya dan semua tim memiliki keputusan untuk disuntik mati agar domba Dolly tidak menderita hingga dinyatakan meninggal pada 14 Februari 2003 pada usianya yang masih 6 tahun.


Kesimpulan


Domba Dolly adalah tonggak sejarah dalam ilmu pengetahuan kloning hewan. Keberhasilan dalam menciptakan makhluk hidup dari sel somatik dewasa membawa kita ke dalam era baru pemahaman tentang reproduksi hewan. Meskipun menghadapi banyak kontroversi dan pertanyaan etis, kloning hewan terus berkembang dan memberikan manfaat yang beragam dalam bidang pertanian, kedokteran, dan penelitian ilmiah. Domba Dolly adalah saksi perubahan besar dalam dunia ilmu pengetahuan, dan warisan ilmiahnya masih sangat relevan hingga hari ini.


Demikian ulasan dari duniapeternakan.com Mengenai Tentang domba dolly, Semoga Bermanfaat


Pos Terbaru