6 Cara Budidaya Tanaman Mangga Untuk Pemula

Diposting pada
Rate this post

Cara Budidaya Tanaman Mangga Untuk Pemula


Tahukah Anda bagaimana Cara Budidaya Tanaman Mangga? Kalau sedang musim, akan sangat mudah mencari buah yang satu ini. Akan tetapi kalau sedang bukan musimnya, sangat sulit untuk mencari buah mangga.


6 Cara Budidaya Tanaman Mangga Untuk Pemula

Bagi pelaku kuliner yang memanfaatkan mangga muda atau bahasa Surabayanya pencit, keberadaan buah yang satu ini sangat membantu terutama untuk dibuat sambal, yang akan membuat citarasa kuliner mereka makin enak dan nendang, terutama di warung-warung penyetan seperti bebek goreng, ayam goreng dan yang sejenis yang membutuhkan sambal.

Apalagi pohon mangga juga mudah didapat dan dikembangbiakkan, disamping untuk peneduh rumah karena daunnya yang lebat. Karena banyak manfaat itulah Budidaya Tanaman Mangga oleh banyak masyarakat, baik yang tinggal di dataran tinggi maupun yang berada di perkotaan.

Dalam literatur tentang botani, mangga disebut berasal dari India, sebelum akhirnya menyebar ke wilayah Asia Tenggara.

Di Indonesia, buah mangga yang paling banyak ditanam adalah jenis arumanis dan beberapa jenis seperti mangga manalagi, mangga golek, dan gedong.

Ada juga jenis mangga lain seperti kweni yang biasanya dimanfaatkan aroma harumnya yang menyengat sebagai campuran hidangan seperti kue dan lain sebagainya.

Mangga juga mempunyai pohon yang tinggi, ada yang mencapai 40 meter, sehingga cocok sebagai peneduh rumah dan juga agar suasana rumah menjadi lebih asri dan rindang.


Cara Budidaya Tanaman Mangga


Bagi yang ingin menjadikan mangga sebagai komoditas untuk budidaya, ada beberapa hal yang setidaknya harus mendapat perhatian, agar pertumbuhan pohon bisa maksimal, dan buah yang didapat juga banyak sehingga bisa mencapai target produksi karena mangga terus akan dicari meski terkadang di suatu tempat sedang tidak musim. Dibawah inia dalah cara budidaya tanaman mangga yang sudah terbukti berhasil:


1. Iklim


Pada umumnya ada pola pikir atau mindset bagi sebagian orang bahwa kalau ingin bercocok tanam dengan hasil yang bagus, sebaiknya dilakukan di dataran tinggi karena jauh lebih potensial.

Di samping itu, karena tanah pegunungan dianggap jauh lebih subur secara alami, sehingga bisa untuk menanam apa saja.

Anggapan itu tidak salah semua, tapi juga ada yang harus diperhatikan yaitu, mangga tidak membutuhkan ketinggian seperti halnya daun teh, kopi, atau jenis tanaman lain yang mutlak butuh hawa segar pegunungan.

Yang terpenting adalah, tanaman mangga dapat tumbuh dengan baik di lokasi yang punya musim kering selama sekitar 3 bulan lamanya, atau memang sesuai dengan daerah tropis di Indonesia.


2. Ketinggian Lokasi Tanam


Mangga dapat tumbuh di dataran menengah hingga rendah, dengan ketinggian antara 0 hingga 500 meter di atas permukaan laut.

Di ketinggian seperti ini mangga akan dapat tumbuh dengan maksimal, dan menghasilkan buah yang banyak juga berkualitas prima.

Kalau penanaman atau budidaya dilakukan di dataran tinggi, justru efek yang terjadi adalah kontaproduktif dengan hasil yang diharapkan, karena masa kering juga sangat dibutuhkan pohon mangga pada waktu sebelum dan sewaktu berbunga.

Di masa itulah biasanya serangan hama akan terjadi, dan kalau mangga ditanam di daerah yang lebih basah, bunga-bunganya akan mudah gugur kalau bertepatan dengan musim penghujan, dan juga tanaman akan potensial didatangi hama dan penyakit, sehingga makin menyulitkan ketika akan berbuah.


3. Pembibitan


Pembibitan Tanaman Mangga

Sebagaimana lazimnya tanaman buah, proses pembibitan bagi mangga juga menganut 2 cara yaitu dengan menumbuhkannya dari biji dan juga cangkok, tentunya dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.


  • Pembibitan Dengan Biji

Dapat dilakukan dengan cara memilih lebih dulu tanaman yang sehat dan kuat dengan buah yang sudah diketahui kualitasnya, kemudian biji manggan atau pelok diambil dan dikeringkan dengan dibiarkan agar terkena angina.

Karena biji mangga punya sifat poly embryonal, keuntungannya adalah dari satu biji yang sama akan didapatkan lebih dari 2 biji tanaman baru yang tentunya bisa memperbanyak tanaman yang tumbuh dari biji yang sama.

Setelah biji yang dibutuhkan sudah siap untuk ditanam, siapkan juga kotak untuk menyemai bakal calon bibit dengan ukuran 100 x 50 x 20 cm3kemudian siapkan juga media tanah yang sudah berisi tanah kebun dan pupuk kandang.

Setelah itu letakkan biji dengan jarak antara 10 hingga 20cm. jangan lupa untuk dilindungi atau dinaungi dengan plastik yang diatur sedemikian rupa agar tidak menjadi terlalu lembab bagi bibit.

Selama proses ini, jangan sampai bibit tersebut kekurangan air sehingga untuk pertamakali harus disiram dengan rutin sampai muncul tunas atau anakan.

Kalau dari 1 biji yang sama ada lebih dari 1 kecambah yang tumbuh, cari yang kondisinya paling baik dari yang lain, kemudian sisakan hanya yang kuat saja yang dibiarkan tumbuh.

Dari kotak tersebut, nantinya sudah bisa dipindah ke polybag kalau sudah mencapai ketinggian sekitar 1 setengah jengkal atau sekitar 25 sampai 30 cm. ketika sudah berumur 4 bulan, seleksilah bibit yang tumbuh dan buanglah bibit yang tidak sehat. 2 bulan kemudian barulah bibit sudah siap dipindah untuk ditanam di kebun.


  • Pembibitan Dengan Cangkok

Perhatikan batang yang akan dicangkok agar proses tumbuh mangga tersebut baik, dan akan dapat berbuah sesuai harapan.

Perhatikan diameter batang yang akan dicangkok dengan diameter sekitar 2,5 cm, tanaman tempat pencangkokan akan berlangsung haruslah yang sudah berusia sekitar 1 tahun dengan panjang sayatan untuk proses pencangkokan adalah 5cm, dan bungkus sayatan tersebut dengan pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1 banding 1, sebelum tempat cangkokan dibungkus dengan plastik atau bisa juga menggunakan sabut kelapa.


  • Pembibitan Dengan Cara Okulasi

Cara ini juga umum digunakan untuk mendapat tanaman mangga dari pohon yang unggul. Okulasi adalah cara penempelan tunas dari batang atas yang buahnya bagus dan berkualitas, ke batang bawah dengan struktur dari akar dan tanamannya sudah kuat, karena di bagian bawah adalah tempat untuk proses okulasi tersebut dengan bibit semai yang usianya sudah lebih dari 9 bulan.

Setelah pengambilan dari pohon yang unggul, lalu pohon yang dijadikan indukan okulasi dikupas dengan jarak dari tanah sekitar 10 cm paling rendah, kemudian potong sekitar 2/3 bagian tepat di bagian yang dikupas, kemudian selipkan mata tunas pada pohon pangkal tersebut, dan ikat erat.

Usahakan agar tunasnya tidak ikut terikat. Setelah sekitar 3 minggu lamanya, buka ikatan tersebut untuk mengetahui kondisi tunas, kalau tetap hijau berarti okulasi sudah berhasil.

Namun kalau kondisinya alum atau layu, maka proses dapat diulang di sebelahnya. Untuk okulasi yang berhasil, pohon pangkal bisa dipatahkan sekitar 10 cm dari tunas mata, untuk mendesak tunas tersebut tumbuh. Setelah itu pohon pangkal tempat proses okulasi bisa dipotong atau dihilangkan kalau tunas sudah tumbuh.

Okulasi baru bisa dilakukan dengan dukungan cuaca, yang artinya okulasi dilakukan di musim kemarau untuk menghindari bagian tanaman yang ditempel untuk proses ini tidak busuk.


4. Pemeliharaan Tanaman Mangga


Pemeliharaan pada tanaman mangga terdiri dari berbagai tahapan yang akan dijelaskan lebih lanjut berikut.


  • Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan menyingkirkan semak-semak, tanaman perdu, gulma, dan tanaman lainnya yang mengganggu pertumbuhan tanaman mangga.

Proses penyiangan bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan cara manual yaitu dibasmi dengan parang atau sabit. Kedua, dengan cara penyemprotan herbisida.

Semua tanaman pengganggu yang sudah dibasmi itu lantas dikumpulkan dan dibuang ke tempat yang lain supaya tidak memicu serangan hama dan penyakit. Untuk penyiangan dianjurkan setidaknya dilakukan 3 kali per tahunnya.


  • Pembubunan dan Penggemburan Tanah

Pembubunan pada tanaman mangga bertujuan supaya tanah tidak mudah mengalami erosi. Selain itu, supaya tanaman mangga juga tumbuh lebih kokoh.

Sedangkan, pada penggemburan tanah dilakukan supaya tanah yang kelihatannya cukup padat bisa lebih gembur dan mudah untuk menyerap air.

Sedangkan kegiatan pembumbunan dilakukan supaya tidak mudah terjadi erosi pada tanah di sekitar tanaman mangga dan juga untuk memperkokoh kedudukan tanaman mangga sehingga tidak mudah tumbang diterpa angin.


  • Pemangkasan

Dalam pemangkasan ini, ada tiga tahap pemangkasan yang mempunyai tujuan membentuk serta meningkatkan produksi buah mangga.

Tahapan pertama dilakukan saat usia tanaman adalah satu tahun, tahap kedua dilakukan saat tanaman berusia dua tahun, dan tahap ketiga dilakukan saat usia tanaman adalah 3 tahun.


  • Pemupukan

Pemupukan pada tanaman mangga bisa menggunakan pupuk alami maupun pupuk kimia.

Untuk aturan pemberian pupuk kandang sendiri adalah pada usia 1-2 tahun sekitar 10 kg, usia 2,5-8 tahun sebanyak 0,5 kg tepung tulang dan 2,5 kg abu, usia 9 tahun diberikan tepuk tulang, pupuk kandang 50 kg, dan abu sebanyak 15 kg, dan saat usia tanaman mencapai lebih dari 10 tahun, dberikan pupuk kandang sebanyak 100 kg, tepuk tulang sebanyak 50 kg, dan abu sebanyak 15 kg.

Sedangkan untuk pupuk kimia pembagiannya adalah pada usia 1-2 bulan diberikan pupuk NPK sebanyak 100 gr per tanaman. Pada usia 1,5-2 tahun diberikan pupuk NPK sebanyak 1000 g.

Pada saat belum berbungan diberikan pupuk ZA sebanyak 1750 g per tanaman, KCl sebanyak 1080 g per tanaman.

Kemudian, saat berbunga diberikan pupuk ZA sebanyak 1380 g per tanaman, kalsiumm fosfat 970 g per tanaman dan KCl 970 g per tanaman.

Setelah panen diberikan pupuk ZA sebanyak 2700 g per tanaman, kalsium fosfat 1940 g per tanaman, dan KCl 1940 g per tanaman.


  • Peningkatan Jumlah Buah

Supaya jumlah bunga yang menjadi buah meningkat, maka perlu dilakukan penyemprotan polinator maru dan diikuti dengan memberikan 300 ppm hormon giberelin. Cara ini dipercaya meningkatkan jumlah presentase buah yang bisa dipanen hingga 1,3%.


5. Mengatasi Hama


Hama Tanaman Mangga

Meski memang tidak diinginkan, adanya hama dan juga penyakit mutlak tetap harus mendapat perhatian, agar hasil panen tidak terganggu.

Ada beberapa jenis hama yang menjadi “musuh” bagi mangga yaitu kepik mangga yang menyerang hingga masuk ke dalam buah.

Kepik jenis ini ternyata juga punya musuh alami yakni semut merah yang bisa dikondisikan untuk mengendalikan jumlah kepik agar tidak bisa bertelur.

Berikutnya adalah yang disebut dengan bubuk buah mangga. Hama ini menyerang sampai ke tunas yang masih muda, dan bisa diatasi dengan memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat ulah hama ini.

Selain itu tanah di sekitar batang pohon dapat dicangkul dan dibantu dengan insektisida. Hama lain yang sering muncul pada mangga adalah bisul daun dengan ciri daun buah menjadi bulat dan berwarna cokelat, hijau, dan kemerahan seperti bisul.

Hati-hati juga terhadap lalat buah, wereng yang berbeda dengan wereng pada padi, bahkan hati-hati juga terhadap codot atau anak kelelawar yang sering memakan buah mangga di malam hari.

Selain hama berupa hewan, ada juga penyakityang sering menyerang mangga seperti beberapa jenis jamur yang mengakibatkan penyakit pada mangga. Selain itu ada gulma yaitu benalu yang merusak karena zat makanan semua tercuri untuk benalu tersebut.


6. Panen dan Pasca Panen


Mangga sudah mulai bisa dipanen ketika memasuki umur sekitar 4 tahun untuk mangga cangkokan, dan 5 sampai 6 ahun pada buah hasil okulasi.


Panen dan Pasca Panen Buah Mangga

Untuk panen pertama biasanya buah yang dihasilkan tidak begitu banyak, hanya belasan jumlahnya, dan akan terus meningkat seiring bertambahnya umur pohon sehingga bisa mencapai ratusan buah.

Setelah panen, buah-buah tersebut disortir untuk diambil yang berkualitas baik, dan buah dibersihkan untuk menghilangkan getah, agar kualitas ketika dipasarkan baik di dalam maupun luar

Dengan hasil berlimpah dan juga menjadi komoditas favorit terutama ketika musim tiba, budidaya mangga punya potensi besar mengangkat perekonomian para petani, dan citra buah mangga yang dikenal baik serta eksotis karena berasal dari Indonesia, akan mampu mengangkat usaha di bidang agrisbisnis selama mutu tetap terjaga, permintaan akan terus tinggi karena di luar negeri juga banyak yang menyukai buah mangga.


Demikianlah yang bisa kami sampaikan mengenai Cara Budidaya Tanaman Mangga. Semoga para pembaca bisa mengambil manfaat.


Baca Juga :