6 Cara Budidaya Jamur Enoki Di Indonesia

Diposting pada
Rate this post

Cara Budidaya Jamur Enoki Di Indonesia


Tahukah Anda bagaimana Cara Budidaya Jamur Enoki? Jenis jamur yang ada di pasaran Indonesia bisa dikatakan sangat melimpah dan semuanya mempunyai bentuk dan keunikan yang berbeda.


6 Cara Budidaya Jamur Enoki Di Indonesia

Ada satu jenis jamur yang akhir-akhir ini cukup jadi idola masyarakat Indonesia yang tidak lain adalah jamur enoki.

Jamur enoki disebut juga dengan enokitake yang bentuknya mirip dengan taoge. Jamur ini konon berasal dari Jepang dan dijadikan sebagai bahan makanan seperti sukiyaki dan makanan jepang lainnya.

Oleh karena bentuknya tersebut, masyarakat juga banyak yang menyebut jamur enoki sebagai jamur taoge. Namun, di negara lain, jamur enoki kerap dijuluki dengan jamur musim dingin.

Ini dikarenakan jamur enoki tumbuh di wilayah dengan iklim sejuk bersuhu rendah di awal musim gugur dan berakhir di musim semi.

Meskipun secara iklim jamur enoki lebih mudah tumbuh di iklim yang sejuk, tidak menutup kemungkinan masyarakat Indonesia juga bisa membudidayakan jamur enoki.

Jika Anda tertarik untuk memulai budaya jamur enoki di Indonesia, berikut ada penjelasan lengkap yang akan mengupas cara budidaya jamur enoki dari syarat tumbuh hingga pasca panennya.


Syarat Tumbuh Jamur Enoki


Mula-mula, dalam memulai budidaya jamur enoki, Anda harus mengetahui terlebih dahulu syarat tumbuh jamur enoki. Terdapat beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi.

Pertama, mengenai media tanam dari jamur enoki harus sejuk dan lembab. Umumnya, lingkungan tempat jamur enoki dibudidayakan harus bersuhu rendah dengan kisaran 15 derajat celcius. Kemudian, kelembaban tanah tidak boleh luput dari perhatian dan setidaknya 70% media tanam harus dalam keadaan lembab.

Berbeda dengan suhu dan kelembaban yang harus diperhatikan, ketinggian daerah penanaman jamur enoki tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan jamur enoki. Cukup dengan bantuan paparan sinar matahari, jamur enoki sudah bisa tumbuh dengan baik.

Berikutnya, pH tanah untuk penanaman jamur enoki harus dalam tingkat pH 6,5, serta sirkulasi udara pun harus masuk ke dalam tempat budidaya secara maksimal.

pH dan sirkulasi udara dinilai sebagai dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur enoki dengan baik.

Apabila pH atau tingkat keasaman tanah berlebih, maka pertumbuhan jamur tanah bisa terganggu. Begitu juga dengan tingkat sirkulasi udara yang buruk, jamur enoki tak akan bisa tumbuh sesuai dengan harapan.


Cara Budidaya Jamur Enoki


Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan, tentunya harus memenuhi tahapan terbaik dalam budidaya. Berikut adalah Cara Budidaya Jamur Enoki :


1. Persiapan Bahan dan Alat


Setelah Anda sudah mencari tempat budidaya tanaman sesuai dengan syarat tumbuh jamur enoki, di langkah berikutnya Anda harus mulai mempersiapkan bahan dan alat budidaya.

Alat-alat yang dibutuhkan dalam budidaya jamur enoki tidak terlalu sulit, namun dari segi kebersihan dan kesterilan tidak boleh diabaikan. Semua alat dan bahan jamur enoki telah dirangkum dalam penjelasan berikut.

  • Kumbung jamur atau ruang untuk pertumbuhan jamur
  • Rak atau tempat untuk meletakkan bibit atau benih jamur
  • Alat-alat untuk pembuatan media tanam yang terdiri dari serbuk gergaji, kapul, bekatul, dan jerami. Untuk jerami ini bersifat opsional, jika Anda tidak menggunakan jerami juga tidak masalah dan bisa menggantinya dengan pupuk urea.
  • Bibit F2 jamur enoki
  • Botol kaca yang tahan panas
  • Alat untuk sterilisasi
  • Ruang tanam dengan kondisi steril

Itulah beberapa media tanam penting yang dibutuhkan untuk budidaya jamur enoki. Jika beberapa alat dan bahan di atas sudah disiapkan, maka Anda bisa memulai untuk masuk ke langkah berikutnya yaitu pembuatan media tanam.


2. Pembuatan Media Tanam


Dalam pembuatan atau persiapan media tanam jamur enoki sebenarnya tidak jauh berbeda dengan budidaya jamur lainnya.

Untuk tahapan pembuatannya, dimulai dengan pemotongan jerami menjadi bagian-bagian kecil. Dilanjutkan dengan perendaman jerami dengan air bersih selama kurang lebih 3 hingga 4 hari.

Namun, ada pula teknik lain yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat kompos dari jerami selama kurang lebih 5 sampai 6 bulan sebelum proses pembuatan media tanam dilakukan.

Teknik ini dinilai lebih bagus dibandingkan hanya dengan merendam jerami. Bagi Anda yang lebih memilih untuk merendam jerami untuk menyingkat proses, maka langkah selanjutnya buang air rendaman dan keringkan jerami tersebut.

Memasuki tahapan berikutnya, Anda harus memulai mempersiapkan bahan-bahan lain yaitu jerami 50 kg, kapur 4 kg, serbuk gergaji 50 kg, bekatul 10 kg, serta urea kg (sifatnya opsional).

Semua bahan tersebut kemudian dicampurkan secara merata hingga kelembaban mencapai 70-80%. Untuk mengetahui tingkat kelembaban ini, Anda bisa membuat bulatan dari bahan yang telah dicampur tadi. Jika adonan bisa membentuk bulat dan menggumpal sempurna, maka kelembaban campuran bahan tersebut sudah cukup sesuai.

Selanjutnya, cobalah untuk mengukur pH tanah dengan bantuan kertas pH. Seperti yang telah disebutkan dalam syarat tumbuh jamur enoki, pH tanah yang cocok adalah 6,5.

Apabila pH tersebut kurang dari angka yang telah disebutkan, Anda harus menambahkan kapur dolomit untuk meningkatkan pH. Sebaliknya, apabila pH tanah melebihi angka 6,5, maka tambahkanlah bekatul.

Setelah pH tanah sudah sesuai, masukkan campuran bahan ke dalam botol kaca yang sudah disiapkan. Isikan secara padat campuran bahan ke botol.

Selepas itu, Anda bisa melakukan proses selanjutnya yaitu sterilisasi dengan cara mengkukusnya ke dalam autoclave atau dengan bantuan drum selama kurang lebih 6 jam.

Jika sudah mencapai 6 jam, biarkan uap air keluar terlebih dulu, baru kemudian dinginkan dan masukkan ke dalam ruang penanaman.

Tunggulah 3-4 hari dan amati apakah ada media tanam yang terkontaminasi atau tidak steril. Jika diketahui ada tanaman yang terkontaminasi, maka sebaiknya dibuang.


3. Inokulasi Jamur Enoki


Inokulasi merupakan proses penanaman jamur enoki di dalam ruangan yang steril dan terbebas dari kontaminasi.

Sehingga, proses ini harus dilakukan di tempat yang tertutup, namun mempunyai sirkulasi udara yang cukup. Untuk tahapan selengkapnya dalam inokulasi, dapat Anda lihat sebagai berikut.

  • Persiapkan alat-alat yang terdiri dari spatula, lampu spritus, pinset, alcohol 70%, dan bibit F2 jamur enoki
  • Saat akan melakukan inokulasi, usahakan untuk memakai pakaian yang bersih dan steril dengan disemprotkan alcohol 70% di bagian tangan dan juga baju
  • Jika sudah steril, masuklah ke ruangan penanaman dan nyalakan lampu spritus untuk memanaskan pinset
  • Kemudian, bukalah plastik yang membungkus media tanam dan bakarlah bagian mulut botol
  • Dalam tahapan ini, panaskan spatula dan ambil bibit, lalu masukkan ke dalam media tanam dan sebarkan secara merata
  • Tutup kembali media tanam dengan kapas dan susunlah kembali media tanam tersebut di dalam rak
  • Tutuplah ruang tanam jamur supaya tetap steril dan pastikan di masa ini ruangan tidak terkena sinar matahari
  • Selama kurun waktu 3 hari, jangan menyiram tanaman dengan air.

Selepas proses inokulasi selesai, berikutnya Anda bisa melanjutkan ke proses pemeliharaan dan perawatan tanaman.


4. Pemeliharaan dan Perawatan


Proses pemeliharaan dan perawatan jamur enoki dilakukan secara sederhana dan hanya terdiri dari proses penyiraman serta pemindahan ke kumbung.

Dalam proses penyiraman, dimulai saat miselium tumbuh. Penyiramannya ini dilakukan 1 hari sekali di waktu pagi atau sore hari.

Frekuensi penyiraman bisa dinaikkan jika kondisi cuaca cukup panas. Saat melakukan penyirama, Anda harus mengetahui beberapa hal yaitu penyiraman hanya boleh dilakukan di bagian atap dan lantai ruangan tanaman.

Sehingga, tidak secara langsung di tanaman jamur. Hal ini dikarenakan proses penyiraman ini termasuk proses menjaga kelembaban.

Selama masa inkubasi, miselium dari jamur enoki akan terus tumbuh ditandai dengan adanya warna putih yang akan mulai memenuhi botol.

Nah, apabila miselium sudah tumbuh sekitar tiga per empat bagian botol, maka tandanya sudah waktunya untuk dipindahkan ke kumbung. Jika sudah dipindahkan ke dalam kumbung, di sini Anda bisa membuka kapas yang dipakai sebagai penutup.

Saat tanaman sudah dipindahkan ke kumbung, tetap lakukan penyiraman secara rutin untuk menjaga kelembaban tetap berada di angka 80 hingga 85%. Lalu, usahakan juga, suhunya tetap berada dalam angka 20-30 derajat celcius.


5. Panen


Waktu panen adalah waktu yang paling dinanti oleh kebanyakan para pembudidaya tanaman. Dikarenakan di waktu ini saatnya menikmati hasil kerja keras mulai dari menyiapkan media tanam, penanaman, dan juga perawatan.

Berbeda dengan tanaman jamur lainnya, memanen jamur enoki harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan sampai asal mencabut.

Jamur enoki sendiri bisa dipanen setelah usia 20 sampai 30 hari dari masa pemindahan dari kumbung. Namun, ada pula pemanenan jamur enoki yang dilakukan di usia tanaman mencapai 14 hari.

Biasanya jamur yang sudah siap panen akan terlihat dari ukurannya. Untuk waktu memanen jamur enoki sendiri tidak ada masa-masa khusus, karena pemanenan dapat dilakukan di sepanjang tahun.

Sehingga, pembudidaya jamur enoki kebanyakan sangat diuntungkan dengan fleksibilitas waktu pemanenan ini.

Dalam memanen jamur enoki, usahakan untuk menggunakan pisau atau gunting khusus tanaman dengan memotong bagian batang buah jamur enoki.

Jangan lupa juga untuk memakani sarung tangan saat melakukan proses panen supaya jamur tidak terkena suhu panas dari tangan.

Biasanya, memanen jamur enoki kebanyakan dilakukan di waktu sore hari, dikarenakan sinar matahari sudah tidak terlalu terik.

Saat memanen pun jangan terlalu lama. Kemudian, simpan jamur di tempat atau ruangan yang sejuk dan tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung.


6. Pasca Panen


Proses paska panen adalah suatu proses yang dilakukan pada tanaman setelah proses panen selesai. Dalam paska panen jamur enoki, umumnya pembudidaya akan melakukan penyortiran, pembersihan, penimbangan, dan dilanjutkan dengan pengemasan.

Proses sortasi dilakukan untuk memilah mana jamur yang layak untuk dikonsumsi atau tidak. Jamur yang layak kemudian dibersihkan.

Jamur enoki yang sudah dibersihkan lantas ditimbang dan dikemas dengan tujuan untuk memperpanjang usia simpan jamur. Selain itu, pembudidaya pun bisa memanfaatkan dengan memasarkannya untuk dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.

Sebagai jenis jamur yang sedang naik daun, jamur enoki tergolong jamur yang paling sering dicari oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai bahan makanan-makanan oriental atau makanan jepang.

Sehingga, harga jualnya pun pasti akan sangat menguntungkan pembudidaya. Ditambah lagi, dari segi gizi, jamur enoki ini mengandung banyak nutrisi yaitu air, karbohidrat, kalium, vitamin D, fosfor, niacin, magnesium, folat, dan masih banyak lagi.

Demikian penjelasan panjang mengenai cara budidaya jamur enoki, jamur yang sekarang ini banyak diidolakan oleh masyarakat Indonesia.

Meskipun jamur ini termasuk jamur yang hidup di iklim sejuk dan dingin, tetapi jamur ini pun bisa dibudidayakan di Indonesia yang beriklim tropis.


Tentunya, Anda bisa mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas untuk memulai budidaya tanaman enoki ini.


Baca Juga :