Cara Budidaya Kacang Tanah Terbukti Berhasil

Diposting pada
Rate this post

Cara Budidaya Kacang Tanah Terbukti Berhasil


Cara Budidaya Kacang Tanah – Kacang tanah (Arachis hypogaea) telah lama dibudidayakan di Indonesia, terutama di lahan-lahan yang kering.


5 Cara Budidaya Kacang Tanah Terbukti Berhasil

Walau demikian, saat ini, penanaman kacang tanah telah meluas dari lahan kering ke lahan sawah melalui pola tanam palawija. Budidaya kacang tanah sebagian besar dilakukan pada musim hujan di lahan yang kering.

Daerah tanam kacang tanah terbanyak berada di Pulau Jawa (70%), dan sisanya di Sumatera dan Nusa Tenggara.

Sentra produksi di Pulau Jawa masih terbatas pada beberapa kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, serta beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan.


Syarat Tumbuh Kacang Tanah


Dibawah ini merupakan syarat tumbuh tanaman kacang tanah yang harus diperhatikan sebelum melakukan budidaya tanaman kacang tanah :


  • Tanah

Jenis tanah yang paling cocok untuk tanaman kacang tanah adalah tanah lempung berpasir, liat berpasir, atau lempung liat berpasir.

Tingkat keasaman (pH) yang cocok adalah sekitar 6,5 – 7,0. Tana yang baik akan memiliki sistem drainase aerasi yang baik pula, sehingga tanaman akan lebih mudah untuk menyerap air, hara nitrogen, CO2, dan O2.


  • Iklim

Unsur iklim ini meliputi suhu, curah hujan, kelembaban udara, angin, awan, penguapan, dan radiasi matahari. Pertumbuhan tanaman kacang tanah tentu dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim yang telah disebutkan di atas.


  • Suhu Tanah

Suhu tanah yang kurang dari 18 derajat, akan menyebabkan kecepatan per-kecambahan melambat. Sebaliknya, suhu tanah yang lebih dari 40 derajat akan mematikan benih yang baru ditanam.

Dengan demikian, suhu optimum untuk budidaya kacang tanah adalah di antara 27 derajat hingga 30 derajat.


  • Suhu Udara

Pada musim hujan, umur tanaman akan menjadi lebih panjang (135-140 hari) karena suhu udara pada masa pertumbuhan sekitar 21 derajat.

Sementara pada musim panas, hanya membutuhkan 110-115 hari karena suhu udara lebih tinggi, yaitu 26-29 derajat.


  • Cahaya

Tanaman kacang tanah adalah tanaman C3 dan cahaya mempengaruhi fotosintesis dan respirasi. Penyinaran 60% radiasi matahari pada tanaman yang berumur 60 hari setelah kecambah merupakan saat-saat yang kritis bagi tanaman.

Intensitas caha yang cenderung rendah pada saat berbunga, akan menghambat pertumbuhan vegetatif kacang tanah.


  • Lama Penyinaran dan Radiasi

Lama waktu penyinaran (fotoperiode) atau panjang hari bagi daerah tropis seperti Indonesia pada umumnya pendek dan tidak jauh berbeda antar musim.

Yaitu sekitar 11 jam 30 menit hingga 12 jam 42 menit per harinya. Pengaruh lama penyinaran akan tampak jelas apabila rata-rata suhu harian selama pertumbuhan tanaman berlangsung adalah 26 derajat.


  • Curah Hujan

Hujan yang cukup pada masa tanam sangat dibutuhkan agar tanaman dapat berkecambah dengan baik.

Distribusi curah hujan yang merata selama periode tumbuh juga akan menjamin pertumbuhan vegetatif. Namun, curah hujan yang berlebih juga akan menurunkan hasil.


  • Waktu Tanam

Kacang tanah dapat tumbuh sepanjang tahun pada kondisi tanah yang berbeda. Di lahan sawah pada musim kemarau I yaitu Maret/April – Juni/Juli, pada musim kemarau II yaitu Juni/Juli – September/Oktober, dan pada musim hujan yaitu November/Desember – Februari/Maret. Menentukan waktu tanam adalah hal yang krusial. Penundaan waktu tanam akan menurunkan hasil.


  • Pergiliran Tanaman

Kacang tanah peka terhadap pengaruh jenis tanaman lain dalam satu pola pergiliran tanaman. Pemilihan tanaman yang akan digilir perlu dipertimbangkan agar tidak menjadi inang yang dapat menyerang tanaman kacang tanah. Pergiliran tanaman bermanfaat untuk: 1) meningkatkan efisiensi pemupukan, 2) mengurangi kehilangan hasil karena serangan hama dan penyakit tanaman, c) mengurangi pertumbuhan gulma.


Cara Budidaya Kacang Tanah


1. Pengolahan Tanah


Pengolahan tanah yang lazim dilakukan secara intensif yaitu dua kali dibajak dan digaru dengan tujuan agar tanah menjadi gembur, remah, bersih dari sisa-sisa tanaman sebelumnya serta bersih dari gulma.

Oleh karena itu, tanaman mampu membentuk sistem perakaran yang dalam dan leluasa dalam penyerapan unsur hara dan air.


2. Pengendalian Gulma


Kacang tanah lebih mudah terinvestasi gulma pada fase awal perkecambahan dan selama pertumbuhan vegetatif.

Pengendalian gulma dapat dilakukan secara mekanis dengan bajak, cangkul, sabit, atau secara kimia menggunakan herbisida.


3. Perlakuan Benih


Biji kacang tanah yang dipilih untuk benih adalah yang tua, bernas dan bebas dari penyakit (tak bernoda). Daya tumbuh benih yang baik adalah lebih dari 90%, dan sangat dianjurkan untuk melakukan uji daya tumbuh sebelum benih ditanam.


4. Pemupukan


Kacang tanah tidak menunjukkan respons yang nyata terhadap tambahan pupuk. Tetapi, perlu memberi pupuk sebanyak 50 kg Urea, 100 kg TSP dan 50–100 kg KCl/ha (dapat digunakan sebagai patokan) untuk mempertahankan keseimbangan unsur hara di dalam tanah.


5. Pengelolaan Air


Kacang tanah lebih toleran terhadap kekeringan. Meskipun demikian, pada masa kritis pertumbuhan yaitu pada fase perkecambahan, pembungaan, dan pengisian polong, tanaman harus cukup air.

Apabila air tidak tersedia pada fase-fase kritis tersebut, maka pertumbuhan tanaman terhambat dan berakibat pada penurunan hasil polong.


5. Panen


Umur panen tergantung pada varietas yang ditanam, dan musim tanamnya. Panen yang terlalu cepat akan menurunkan hasil dan mutu karena biji menjadi keriput dan kadar lemak rendah.

Kacang tanah yang akan dikonsumsi sebagai kacang tanah rebus dan kacang asin, perlu dipanen sebelum polong masak benar yaitu umur 70–80 hari.

Khusus untuk benih, kacang tanah dapat dipanen pada periode masak fisiologis. Untuk keperluan konsumsi seperti kacang garing, minyak goreng dan ekspor, kacang tanah dipanen umur 90–95 hari.


Demikianlah penjelasan dan ulasan mengenai proses dan cara budidaya kacang tanah. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi bermanfaat bagi Anda para pembaca.


Baca Juga :