Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Melinjo

Diposting pada
Rate this post

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Melinjo


Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Melinjo – Melinjo adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka yang berbentuk pohon dan diketahui berasal dari Asia Tropik, Melanisia, dan Pasifik Barat.


Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Melinjo

Melinjo sendiri dikenal dengan berbagai nama di Indonesia seperti mlinjo, tangkil, dan bago. Biasanya orang – orang seringkali memanfaatkan buah dan daun dari tanaman ini, namun selain itu manfaat dari melinjo adalah sebagai peneduh dan juga pembatas pekarangan.

Melinjo sendiri dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu mengasilkan buah atau biji melinjo sebanyak 80 – 100 Kg, kemudian apabila tidak pernah dipangkas pohonya bisa mencapai 25 m dari permukaan tanah.

Tanaman ini dapat diperbanyak dengan cara generative (biji) ataupun vegetative (cangkokan, okulasi, stek, dan penyambungan).

Melinjo dapat ditemukan didaerah yang kering, karena untuk tumbuh dan berkembang, tanaman ini tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus.

Hal tersebutlah yang membuat melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai, karena tanaman ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi.

Tanaman ini banyak sekali manfaatnya, walaupun tadi disebutkan bahwa yang paling banyak dimanfaatkan dari tanaman ini biasanya adalah buah dan daunnya saja.

Kayu dari melinjo dapat digunakan sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana, kemudian daun dan juga bunga (jantan maupun betina) dapat digunakan untuk sayuran, kemudian biji melinjo dapat menjadi bahan utama emping dan kulit melinjo dapat dijadikan abon kulit melinjo.

Kandungan nutrisi yang paling penting dari melinjo, khususnya biji melinjo adalah senyawa antioksidan yang diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, yaitu sekitar 9 sampai 10 persen dalam tiap biji melinjo.

Maka dapat dikatakan bahwa kandungan nutrisi dari biji melinjo ini dapat dianggap sebagai kandungan yang efektif untuk menghabisi radikal bebas yang kita ketahui dapat menjadi penyebab berbagai macam penyakit.


Klasifikasi Tanaman Melinjo


Klasifikasi tanaman melinjo dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Kingdom : Plantae
  • Sub Kingdom : Viridiplantae
  • Super Divisi : Embryophyta
  • Divisi : Tracheophyta
  • Kelas : Gnetopsida
  • Sub Kelas : Gnetidae
  • Ordo : Ephedrales
  • Famili : Gnetaceae
  • Genus : Gnetum L.
  • Spesies : Gnetum Gnemon L.

Morfologi Tanaman Melinjo


Setelah kita mengetahui klasifikasi dari tanaman melinjo, maka tidaklah pas jika kita tidak mengetahui atau memahami morfologi dari tanaman tersebut, maka dari itu berikut adalah penjabaran terkait dengan morfologi tanaman melinjo:


1. Akar


Akar pada tanaman melinjo ini adalah akar tunggang yang mampu menembus tanah sedalam 3 sampai 5 meter.

Akar tanaman ini memiliki fungsi yang sama dengan akar – akar dari tanaman lainnya, yaitu untuk membantu tanaman melinjo dapat berdiri tegak dan juga untuk membantu tanaman ini menyerap air serta unsur hara yang ada di dalam tanah.


2. Batang


Tanaman ini merupakan tanaman yang dapat tumbuh cukup besar dan tinggi, yaitu sekitar 15 sampai 25 meter. Bentuk dari batang tanaman melinjo ini adalah bulat dengan diameter sekitar 10 sampai 20 cm.

Sistem percabangan dari tanaman melinjo adalah monopdial, yaitu batang pokok terlihat jelas karena lebih besar dan lebih panjang pertumbuhannya dibandingkan dengan yang cabang.

Dengan ciri – ciri batang yang telah dijelaskan tersebut, maka tak heran apabila batang melinjo dapat digunakan untuk membuat papan atau peralatan rumah tangga yang sederhana.


3. Daun


Daun dari tanaman ini adalah daun tunggal yang berbentuk oval yang terdiri dari tangkai daun dan helaian daun. Tepi daunnya merata, duduk daun berhadap – hadapan dan tulang daunnya menyirip. Apabila daun melinjo ini disobek, maka akan terlihat serabut halus yang berwarna putih.


4. Bunga


Perlu dipahami bahwa bunga pada tanaman melinjo ini adalah bunga tidak sempurna yang berumah dua dan muncul di ketiak daun.

Ketidaksempurnaan bunga pada tanaman melinjo tersebut dikarenakan bunga jantan yang terdiri dari benang sari dan bunga betina yang terdiri dari karangan bulir terpisah, sehingga pada proses penyerbukan tidak dapat dilakukan secara langsung, namun membutuhkan bantuan dari berbagai elemen seperti angin, air, hewan dan juga manusia.


5. Buah atau Biji


Sekali lagi, perlu dipahami bahwa tanaman melinjo tidaklah memproduksi atau menghasilkan buah sejati, sama halnya bahwa tanaman ini tidak menghasilkan bunga sejati.

Buah pada tanaman ini dikenal sebagai biji melinjo yang mana terbungkus oleh kulit luar yang berdaging.

Tanaman melinjo merupkana tanaman biji terbuka. Biji melinjo diselimuti oleh selaput luar yang keras, selaput dalam dan diselubungi juga oleh tenda bunga yang berdaging.

Warna pada biji melinjo dibagi menjadi dua, yaitu warna hijau muda jika belum matang, dan warna merah pekat apabila sudah matang.


Cukup sekian pembahasan mengenai tanaman melinjo, semoga bermanfaat!.


Baca Juga :