Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Gandum
Tahukah Anda tentang Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Gandum? Siapa yang tak familiar dengan tanaman gandum?
Salah satu tanaman dan komoditas pangan yang banyak sekali memiliki pengaruh besar dalam hal persediaan pangan bagi seluruh penduduk dunia.
Tidak hanya di Indonesia, gandum sendiri merupakan salah satu tanaman terpenting yang merupakan sumber protein sekaligus sumber kalori yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.
Dikutip dari sebuah penelitian (Braun, 2013), diestimasikan tingkat permintaan dunia akan gandum ini akan sangat meningkat pada tahun 2050 sekitar 60% terutama di wilayah Asia, sedangkan pada kenyataannya produsen gandum sendiri hanya mampu meningkatkan hasil produksinya 1% per tahunnya, kecuali tiongkok yang bisa mencapai 3% per tahunnya.
Sehingga dengan adanya estimasi jumlah peningkatan terhadap komoditas gandum, ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya produksi gandum.
Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Gandum
Tingginya permintaan masyarakat dunia akan komoditas tanaman gandum tentu menjadi tantangan sendiri dalam memenuhi permintaannya.
Salah satu tantangan dari kurangnya ketersediaan hasil produksi gandum adalah karena adanya penyakit tanaman yang seringkali menyerang tanaman gandum itu sendiri.
Penyakit dan hama yang menyerang tanaman gandum memiliki beragam sebab, mulai dari adanya pathogen tanah, perubahan iklim dan system tanah sampai dengan kerentanan tanaman itu sendiri.
Diantara berbagai penyakit yang mungkin sekali menyerang tanaman gandum, salah satu penyakit yang paling berbahaya dan merugikan serta paling luas penyebarannya adalah penyakit karat.
Diartikel kali ini akan dibahas lebih lanjut beberapa penyakit dan hama yang dapat menyerang tanaman gandum, diantaranya:
Penyakit karat
Penyakit karat tanaman gandum ini bisa terbagi menjadi beberap bagian, seperti karat daun, karat batang dan karat bergaris.
Pada karat daun, penyakit ini ditandai dengan munculnya pustule yang berwarna cokelat kekuningan yang terdapat pada permukaan dan pelepah daun tanaman gandum.
Penyakit karat daun ini dapat dengan cepat berkembang apabila suhu dan kelembaban udara mencapai 20 derajat celcius.
Penyakit karat daun sendiri tidak langsung mematikan tanaman gandum tersebut namun bisa menurunkan hasil tanaman gandum hingga mencapai 50%.
Tanaman gandum yang terserang karat daun ini umumnya menghasilkan malai yang lebih sedikit. Cara untuk mengendalikan karat daun ini adalah dengan menggunakan varietas tahan dan fungisida kimia.
Untuk karat batang, pustulenya juga timbul dibagian batang dan malai tanaman. Pada penyakit karat batang, bila infeksi penyakitnya terjadi pada fase awal pertanaman, maka akan dapat mengurangi jumlah anakan serta berpengaruh pada kualitas dan bobot biji.
Cara pengendalian karat batang hampir serupa dengan karat daun yaitu dengan varietas tahan, fungisida kimia dan juga secara budidaya untuk mengurangi intensitas epidemic.
Sedangakan untuk karat bergaris, pustule berwarna kuning ini terjadi pada semua permukaan tanaman, yang bilamana tidak segera diatasi dan intensitas penularannya tinggi, maka dapat menyebabkan kehilangan hasil dari tanaman itu sendiri.
Penyakit hawar daun
Pada penyakit hawar daun, gejala yang muncul pertama kali adalah bercak yang berwarna cokelat, berbentuk oval yang biasa muncul di beberapa bagian atau bahkan seluruh bagian daun tanaman gandum.
Infeksi awal penyakit hawar daun ini biasanya dimulai dari bagian daun paling bawah, baru meluas ke berbagai bagian.
Dimulai dengan bercak-bercak berwarna coklat yang lama kelamaan bisa saling menyatu. Untuk kasus penularan yang berat, biasanya daun tanaman gandum akan mati secara premature. Kerugian akibat penyakit ini bisa berpengaruh pada hasil tanaman 20 hingga 30 persen.
Cara pengendalian penyakit ini adalah dengan penggunaan varietas tahan, pergiliran tanaman, menggunakan benih yang bebas penyakit, melakukan pemupukan yang benar dan tepat serta perlakuan benih dengan fungisida.
Penyakit busuk akar
Pada penyakit busuk akar ini, untuk akar yang terinfeksi akan memiliki warna akar cokelat dan jumlah akarnya akan berkurang.
Penyakit ini menginfeksi akar dan jaringan mahkota tanaman gandum. Untuk infeksi penyakit ini sendiri sangat bergantung pada kondisi lingkungan.
Lingkungan dengan kondisi kering, tanah berpasir, kelembaban tinggi, serta bersuhu dingin akan dengan sangat baik membuat penyakit ini semakin berkembang.
Penyakit busuk akar ini dapat menyebabkan tanaman gandum kehilangan hasil tanaman dengan jumlah yang besar.
Beberapa cara pengendalian untuk tanaman ini adalah dengan menghindari penanaman gandum pada tanah atau lahan yang basah, lakukan pemupukan secara berimbang, lakukan penanaman 2-3 minggu setelah melakukan pengolahan tanah atau aplikasi herbisida. Pengolahan tanah ini untuk mencegah munculnya miselia pathogen.
Penyakit karnal bunt
Penyakit tanamn ini disebabkan oleh cendawan Tilletia indica. Biasanya penyakit ini tersebar melalui spora yang berasal dari biji yang terinfeksi dan tanah yang kemungkinan telah terkontaminasi dari pertanaman sebelumnya.
Penyakit ini agak sulit diidentifikasi karena terinfeksinya biji gandum tertular secara acak.
Penurunan hasil yang ditimbulkan oleh penyakit ini pada tanaman gandum juga hanya sedikit. Salah satu cara penting untuk menghindari penyakit ini adalah dengan menggunakan benih bebas penyakit dan penggunaan fungisida.
Demikianlah artikel tentang Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Gandum. Semoga bermanfaat dan menambah informasi mengenai tanaman gandum itu sendiri.
Baca Juga :
- analisa budidaya jahe merah dalam karung
- Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pare
- Pengertian dan Ciri Lahan Basah
- 7 Cara Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Untuk Pemula
- cara mencangkok pohon mangga agar cepat tumbuh akar
- Cara budidaya timun suri organik
- Panduan umum budidaya jambu air
- 5 Jenis Hama dan Penyakit Jangkrik
- 15 Jenis Pakan jangkrik Supaya Cepat Besar
- 13 Jenis Jangkrik Budidaya dan Cara Ternak yang benar