Budidaya Jagung
Pendahuluan
Jagung merupakan komoditas pangan terpenting setelah padi, karena selain sebagi sumber karbohidrat juga sebagai bahan baku industri pangan untuk manusia dan pakan utuk ternak.
Penggunakan jagung sebagai pakan ternak mencapai 50 % dari total kebutuhan, kebutuhan jagung setiap tahun meningkat antara 10 – 15 % untuk memenuhi kebutuhan akan jagung maka pemerintah mencangkan adanya peningkatan produktivitas dan perluasan areal.
Tanaman jagung dapat ditanam dilahan kering maupun dilahan sawah, untuk lahan sawah biasanya ditanam setelah tanaman padi musim tanam II
Teknologi Budidaya
Penggunaan benih.
Benih jagung yang dianjurkan adalah jagung hibrida dengan menggunakan varietas yang sesuai dengan situasi kondii setempat, adapun beberapa varietas jagung yang sudah banyak berkembang antara lain : Pioner 21, 11 Hibrida Tongkol dua, C 7, Jaya, NT dan lain – lain.
Kebutuhan benih dalam 1 ha biasanya 15 – 20 kg, menanam jagung untuk produksi jagung sekali-kali menanam keturunan jagung hibrida.
Penyiapan lahan
Menaman jagung dilahan sawah tidak perlu diolah secara sempurna, tetapi cukup dicangkul pada lokasi yang akan ditanami jagung sesuai dengan jarak tanam yang dikehendaki.
Untuk mempermudah mengairi dan membuang air dikala hujan maka perlu dibuatkan saluran irigasi/drainase dengan jarak antara got sekitar 3 meter.
Penanaman
Pengaturan jarak tanam untuk jagung hibrida adalah 75 x 20 cm barisan sebaiknya membujur kearah barat – timur agar sinar matahari dapat masuk secara penuh.
Kedalaman menanam jagung antara 3 – 4 cm, jangan terlalu dalam atau terlalu dangkal, bila terlalu dalam jagung akan mengalami kesulitan menembus kepermukaan tanah, sebaliknya apa bila terlalu dangkal perakaranm akan kurang baik.
Pemupukan
1). Jenis dan jumlah pupuk untuk 1 ha
- Pupuk Urea 200 kg
- Pupuk Phonska 250-300 kg.
- Pupuk kompos 1,5-2 ton.
Waktu Pemupukan
- Pupuk ompos diberikan sebagai pupuk dasar dan dapat digunakan sebagai penutup lubang tanam atau dapat disebar disepanjang larikan.
- Susulan I pada umur 7 – 10 HST menggunakan Phonska 80 %
- Susulan II pada tanaman berumur 28 – 30 HST menggunakan pupuk urea 50 %
- Susulan III pada umur 40-45 HST menggunakan pupuk urea 50 % dan Phonska 20 %.
Pendangiran dan Pembumbunan
Tanaman jagung perlu dilakukan pendangiran dan pembumbunan, pendangiran dimaksudkan untuk mengendalikan gulma yang apa bila dibiarkan akan sangat merugikan tanaman jagung itu sendiri. Sedangkan pembumbunan dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan akar agar tanaman jagung lebih kuat menyerap unsure hara dan tidak mudah roboh.
Dalam satu musim tanam jagung minimal dilakukan pendangiran dan pembumbunan, yakni pada umur 15 – 20 HST dan 40 – 45 Hari setelah tanam.
Pengendalian Hama
Hama yang sering menyerang anatara lain :
Lalat bibit
Menyerang tanaman pada stadia muda terutama pada musim hujan, lama hidup sekitar 28 hari, populasi puncak telur serangga biasanya terjadi setelah tanaman berumur 9 hari.
Pengendaliannya
Tanam serempak, pemanfaatan musuh alami dan bila perlu menggunakan insektisida secara bijaksana.
Penggerek batang
Mulai muncul dan menyerang tanaman pada saat tanaman mulai berbunga jantan. Munculnya imago puncak peletakan telur oleh penggerek batang terjadi pada styadia pembentukan bunga jantan. Larva masuk kedalam batang kemudian menggerek bagian tanaman.
Penggerek Tongkol
Menyerang tongkol mulai dari pucuk dan daun kemudian menuju kedalam tongkol dengan cara menggerek biji-biji dalam tongkol. Pada awalnya imago meletakkan telur di rambut jagung pada malam hari. Larva yang baru menetas akan masuk
memakan rambut jagung kemudian membuat lubang untuk masuk kedalam tongkol.
Ulat Grayak (spodoptera litura)
Hama ini menyerang pada malam hari, tanaman inangnya adalah tomat, kacang tanah, jarak, kedelai, kentang, kubis, ubi, dan bunga matahari.
Untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman pada prinsipnya harus dilakukan pengamatan secara rutin baru kalau ada serangan yang dapat merugikan dilakukan tindakan penyemprotan menggunakan insek tisida /pestisida secara bijaksana.
Panen
Panen terlalu muda akan merugikan demikian pula bila terlambat akan dapat menurunkan kualitas. Jagung yang siap dipanen biasanya ditandai daun dan batang tanaman mulai mengering dan berwarna kecoklatan, selain itu dapat dilihat adanya lapisan hitam pada pangkal biji jagung (black layer). Apabila 50 % sudah demikian maka tanaman sudah masak fisiologis. Pada umumnya bila batang dan daun sudah berwarna coklat menandakan jagung siap dipanen. Setelah dipanen segera lakukan pengeringan agar jagung tidakmengalami kerusakan.
Baca Juga :
- Cara Berternak Musang Bulan : Ciri Ciri Musang Bulan
- Memilih Filter Terbaik Untuk Aquarium Udang Hias-duniapeternakan.com
- Nama Burung Murai Yang Bagus Dan Hoki
- 100+ Nama Burung Dara Yang Bagus Dan Artinya
- Harga Kenari Red Siskin dan Cara Perawatannya
- Manfaat Pisang Sangat Baik Untuk Kesehatan
- Cara budidaya bawang dayak Merah
- Media tanam jahe merah dalam polybag
- Daftar Harga Burung Pelatuk Terbaru 2021
- Burung Pelatuk Bawang Sarat Khasiat Mistik