Cara Menanam Pohon Mangga Cangkokan

Diposting pada
5/5 - (1 vote)

cara menanam pohon mangga –  Kali ini kami akan membahas seputar tekhnik budidaya tanaman mangga berikut cara menanam nya dan untuk lebih jelas silahkan baca ulasan di bawah hingga tuntas.

Filosofi Mangga

duniapeternakan.com : Tanaman mangga merupakan jenis tanaman buah dari marga Mangifera yang banyak dibudidaya oleh masyarakat Indonesia. Tanaman mangga berasal dari daratan India dan kemudian menyebar dan dibudidaya oleh penduduk Asia lainnya, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia ada beberapa jenis mangga yang tidak asing lagi di telinga kita diantaranya; Mangga golek, mangga manalagi, mangga bangkok, mangga arum manis, mangga kemang, mangga kweni, mangga batu dengan ukuran buah agak kecil-kecil sekepalan tangan anak usia sekolah SD, serta mangga pakel yang daging buahnya banyak mengandung serat-serta yang terkadang apabila dikonsumsi ada saja serat tersebut yang nyangkut di sela-sela gigi.

Pembudidayaan/menanam tanaman mangga banyak dilakukan hampir di semua daerah di Indonesia dengan melibatkan kondisi tanah, baik di lahan perkebunan, sawah, ladang, atau di daerah-daerah pegunungan dan lereng yang mempunyai kapasitas lahan cukup luas untuk budidaya tanaman ini.

Permintaan pasar untuk buah jenis ini melonjak tajam setiap tahunnya, mengingat bahwa buah ini sangat digemari masyarakat untuk berbagai kepentingan, baik untuk buah meja yang dihidangkan bersama menu makanan harian, atau untuk keperluan bahan baku industri makanan dan minuman.

Tanaman mangga dapat dibudidaya dan ditanam secara mudah baik dilakukan secara generatif (melalui biji) atau dapat dilakukan secara vegetatif (seperti contohnya melalui proses stek batang, cangkok, dan teknik menyambung, atau menempel). Kedua cara perbanyakan tanaman ini sangat manjur dan terbukti ampuh untuk mendatangkan banyak bibit-bibit mangga baru yang unggul dan potensial untuk ditanam tanpa mengubah sifat asli yang diturunkan oleh induknya.

Keuntungan Menanam Mangga Cangkokan

Ada beberapa keuntungan menanam dan budidaya mangga dari batang cangkokan, diantaranya:

  1. berbuah lebih cepat, berbuah lebat dan menguntungkan.
  2. akan memiliki daun-daun tunas yang lebih banyak.
  3. batang cangkokan akan jauh lebih cepat tumbuh membesar.
  4. sifat tumbuh tanaman akan persis dengan induk aslinya.
  5. akan lebih tahan terhadap berbagai kondisi cuaca dan iklim yang ekstrem.

Kelemahan Menanam Mangga Cangkokan

Ada beberapa kelemahan jika menanam mangga menggunakan batang cangkokan yang harus Anda ketahui juga, yakni :

  1. akar batang tanaman mangga yang dicangkok biasanya di awal akan sulit berdiri (mudah roboh) karena sistem perakaran pada batang mangga cangkokan adalah bentuk dari cara perbanyakan tanaman secara buatan, dan tentu ini sangat berbeda jika membudidaya tanaman mangga langsung dengan menggunakan biji.
  2. Selain itu, rentan terhadap hama dan penyakit tanaman, tapi dengan berkaca pada kelemahan ini justru tidak memudarkan semangat kita untuk terus menanam dan membudidaya tanaman di setiap lahan yang dimiliki.

Karakteristik Umum Tanaman Mangga

Tanaman mangga tergolong tanaman tingkat tinggi, multiseluler (banyak sel), termasuk ke dalam kelompok tumbuhan arboreus karena mangga memiliki ketinggi tanaman berkisar 4-5 meter atau lebih. Namun demikian, mangga yang diperoleh dari hasil cangkok batang biasanya proporsi tinggi tanaman tidak lebih dari 5 meter dibandingkan dengan menanam mangga melalui biji.

Mangga memiliki bunga majemuk dengan bunga umumnya berwarna kuning kehijauan, berkelamin ganda, dan bunganya memiliki tandan. Sistem perakaran tanaman mangga adalah tunjang, akar bercabang-cabang dan mampu menembus tanah hingga kedalam lebih dari 100 cm.

Kulit batang tebal dengan tekstur kasar, Kulit batang yang sudah tua umumnya berwarna cokelat, kelabu, hingga berwarna hitam. Mangga memiliki daun tunggal dan tumbuh lebat di ketiak batang dan ujung batangnya, Helaian daun umumnya berbentuk jorong sampai inset, warna daun hijau mengkilap, untuk daun muda biasanya berwarna cokelat-kemerahan, bagian tepi daun berbentuk gelombang, pangkal daun berbentuk lancip, untuk daun mangga sendiri ada beberapa variasi diantaranya berbentuk lonjong dengan ujungnya membentuk mata tombak, bulat telur dengan ujung runcing, segi empat dengan ujung daun runcing, atau segi empat dengan ujung daun membulat. Sementara itu, karakteristik buah mangga seperti; buah mangga muda mempunyai kulit buah cenderung hijau muda atau hijau tua, jika buah sudah matang akan berwarna orange, kuning langsat, dan berbau harum. Ukuran panjang buah berkisar 5 – 30 cm sesuai dengan varietas buah mangga yang dibudidaya.

Trik Menanam Tanaman Mangga dari Batang Cangkokan

Ada dua pilihan untuk mengembangbiakan tanaman mangga, seperti dilakukan secara generatif (melalui biji) atau secara vegetatif (melalui penyambungan, okulasi (menempel), cangkok, atau stek batang). Tidak ada salahnya jika Anda ingin membudidaya tanaman mangga dengan cara generatif, akan tetapi banyak para petani Nusantara yang kini menggunakan cara budidaya mangga secara vegetatif yakni dengan cara mencangkok.

Pilihan ini bukan karena tanpa alasan, mereka beranggapan bahwa apabila menanam mangga dengan cara generatif menggunakan biji, maka sangat lama sekali untuk memperoleh hasil panen. Bahkan, tanaman mangga sejak usia 0 sampai dengan berbuah memiliki waktu tumbuh dan berkembang lebih lama yakni kisaran 7-9 tahun.

Hal ini sangat berbeda jika membudidaya mangga dengan cara vegetatif yakni dengan cara mencangkok. Keuntungan mencangkok yakni tanaman akan cepat berbuah sehingga meminimalisir adanya sistem “tunggu panen” yang terlalu lama dan membuat petani menjadi jenuh.

Budidaya tanaman mangga dengan teknik cangkok batang semakin populer dan merupakan cara terbaik untuk memperoleh hasil panen secara cepat, praktis, dan penggunaan waktu secara efisien. Ada beberapa hal yang harus ditempuh untuk memulai cara budidaya mangga dari batang cangkokan agar cepat berbuah, yakni meliputi tahapan penyiapan bibit batang cangkokan, pengolahan tanah, sistem perawatan dasar, hingga proses pemanenan dan pemasaran hasil panen kepada tempat penjualan yang tepat.

Pemilihan Bibit Mangga Cangkokan Yang Unggul

Bibit mangga cangkokan sebaiknya dapat diperoleh dari hasil mencangkok di kebun mangga sendiri atau dapat membelinya langsung di kios tempat penjualan bibit tanaman.

Harga batang cangkokan mangga cukup terjangkau. Selain pembelian bibit di kios tanaman, pembelian bibit mangga cangkokan juga dapat langsung ke tukang kebun mangga yang profesional dengan rekam jejaknya yang sudah ahli dan menghasilkan produktivitas pertanian unggul.

Bibit mangga cangkokan yang dibeli harus dilihat secara fisik apakah ada hama atau penyakit tanaman yang menyerang bagian organ akar, daun, batang, atau akarnya? Jika tidak ada, maka bisa dipastikan bibit tersebut terbebas dari bibit tanam yang buruk. Pastikan juga bibit tidak cacat, artinya tidak ada beberapa organ tanaman yang hilang, luka, atau mati.

Bibit cangkokan mangga harus benar-benar sehat, nampak segar, warna daun dan tunas batangnya cerah, dan pastikan bahwa varietas mangga yang hendak dibudidaya adalah mangga yang berkualitas, memiliki rasa buah yang manis, cepat berbuah, buahnya banyak dalam satu tandan buah, daging buahnya mengandung banyak air, padat dan kriteria lainnya.

Selain itu, tanaman mangga cangkokan harus benar-benar berasal dari induk yang produktif dan telah berhasil mengeluarkan buah secara melimpah setiap musimnya.

Pengolahan Lahan dan Penanaman Mangga Cangkokan

Setelah pembelian dan pemilihan bibit, maka langkah selanjutnya yang harus ditempuh yakni pengolahan tanah pertanian sebagai media tanam mangga. Penanaman pohon mangga yang diperoleh dari cara vegetatif (mencangkok) sebaiknya ditanam pada lahan atau ruang terbuka, dan banyak tersinari oleh cahaya matahari penuh setiap harinya. Gunakan tanah gembur, subur, dan berbahan pupuk kompos alamiah (pupuk kandang) sebagai bahan dasar organik untuk meningkatkan kualitas tanam.

Cara Pengolahan Lahan Tanam Mangga

  1. Persiapan tanam mangga cangkokan : Pastikan pemilihan lahan atau kebun mangga sangat tepat, memperhatikan faktor keamanan sosial, kemudahan transportasi, dan ketercukupan sumber air;
  2. Pembukaan lahan : Dilakukan dengan cara membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang atau rumput liar di aera lahan, dan selanjutnya membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah terlalu besar, sehingga tanah akan semakin gembur dan halus;
  3. Pengaturan jarak tanam: Sehingga pada tanah kurang subur jarak tanam dirapatkan, sementara itu pada tanah yang subur jarak tanam direnggangkan. Jarak tanam standar adalah 9-10 meter, dan diatur dengan cara: diagonal, segitiga sama kaki, atau bujur sangkar (segi empat) secara menyilang atau per larik.

Teknik Penanaman Mangga

  1. Pembuatan lubang tanam: lubang tanam dibuat membentuk persegi dengan panjang X lebar X tinggi masing-masing yakni 100 cm. Waktu penggalian tanah, galilah tanah sedalam 50 cm dipisahkan dengan galian selanjutnya 50-100 cm. Galian tanah bagian terdalamnya diberi pupuk kandang/pupuk kompos dan keringkan 3-4 hari (dianjurkan pupuk kandang sapi/ayam yang banyak mengandung unsur hara Nitrogen (N) yang sangat baik untuk merangsang pertumbuhan tunas batang, akar, maupun mempercepat laju pertumbuhan daun dan buah). Kemudian masukan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian bagian bawahnya. Sebaiknya pembuatan lubang tanam mangga dilakukan pada saat musim kemarau.
  2. Cara penanaman mangga: Lubang tanam yang sudah ditimbun kemudian digali kembali dengan ukuran panjang dan lebar masing-masing yakni 60 cm dengan kedalaman 30 cm. Taburi lubang tersebut dengan furadan 10-25 gram, tujuannya agar tanaman terbebas dari aktivitas mikroorganisme tanah yang bersifat parasit (tidak menguntungkan). Polybag bibit mangga cangkokan digunting sampai ke bawah, masukan bibit beserta tanahnya ke dalam lubang tanam tadi sampai membentuk guludan. Tekan tanah di sekitar batang dan akar tanaman dengan tanah penutup lubang hingga tanah penutupan lubang benar-benar padat, kemudian siram tanaman secara rutin pagi dan sore agar kelembaban tanaman terjaga. Jangan lupa juga untuk memasang kayu penyangga pada sekitar tanaman cangkokan agar tanaman tidak roboh, mengingat akar tanaman hasil cangkokan tidak kokoh (belum memiliki akar tunjang).
  3. Penanaman pohon pelindung: bertujuan untuk menahan agar tanaman tidak mudah roboh saat ditiup anggin atau hujan kencang. Jenis pohon yang digunakan adalah pohon trembesi dan pohon asam.

Perawatan Dasar Tanaman Mangga Hasil Cangkokan

Peningkatan produksi hasil pertanian (panen) sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk tidak terlepas dari bagaimana tingkat keuletan (ketekunan) para petani buah untuk selalu intensif dalam masalah perawatan dasar tanaman mangga. Karena telah terbukti, kemampuan hasil panen yang memadai tergantung dari seberapa benar dan giat dalam proses perawatan tanaman sejak usia 0 tanam sampai dengan tumbuh dewasa dan berbuah lebat. Ada beberapa teknik pemeliharaan tanaman mangga yang harus Anda lakukan diantaranya:

Penyiangan

Penyiangan: Bertujuan untuk mencabut, mengoret, atau mematikan rumput liar penghambat pertumbuhan tanaman mangga. Penyiangan tidak boleh sembarangan, yakni dengan mencabut rumput dengan sampai pada tingkat akar, dan membuang atau membakarnya agar tidak tumbuh di area tanam yang sama. Penyiangan tanaman mangga dapat dilakukan pada saat pemupukan penggemburan lahan tanam;

Pembubunan/Penggemburan lahan

Pembubunan/Penggemburan lahan: Tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rumput liar di sekitar pangkal batang harus digemburkan, biasanya pada awal musim hujan dan ketika tanaman benar-benar sudah mapan (berumur 3-4 bulan sejak tanam awal).

Penggemburan tanah di kebun mangga cangkokan jangan terlalu dalam, karena dikhawatirkan akan melukai akar tanaman sehingga tanaman rentan terhadap pertumbuhan yang terhambat atau adanya penyakit tanaman mangga akibat aktivitas mikroorganisme tanah berbahaya (patogen);

Perempelan/Pemangkasan

Perempelan/Pemangkasan: Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yang baik dan meningkatkan produksi panen agar cepat berbuah lebat dan menguntungkan. Ketika tanaman mulai bertunas, perlu dilakukan pemangkasan tunas agar dalam satu cabang tanaman mangga hanya terdapat 3 – 4 tunas saja. pada saat ini dilakukan pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. 

Pemupukan tanaman mangga

Pemupukan tanaman mangga: Pemupukan dilakukan dengan memakai pupuk organik dan pupuk anorganik dengan spesifikasi: Pupuk organik seperti kotoran hewan ternak kering yang sudah difermentasikan sebaiknya langsung sudah dapat diberikan ke masing-masing tanaman mangga dengan cara ditabur disekitar lokasi akarnya.

Pemberian pupuk organik dilakukan setiap 2 bulan sekali dengan diselingi pemberian pupuk anorganik setiap 4 bulan sekali dalam satu tahun selama 4-5 tahun (hingga menjelang tanaman berbuah).

Cara pemberian pupuk anorganik yaitu dengan membuat larikan/parit secara melingkar dengan melingkari bagian tanaman, kemudian letakkan pupuk ke dalam parit/larikan  yang dibuat tersebut, lalu tutup kembali dengan tanah. Dengan pemberian pupuk secara intensif maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan membaik, bahkan kualitas dan kuantitas buah akan jauh lebih banyak.

Kegiatan Panen Mangga

Kegiatan panen mangga adalah kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh para petani mangga. Mangga cangkokan akan berbuah sekitar umur 3,5 – 4 tahun, mangga hasil okulasi pada umur 5 – 6 tahun. Panen pertama buah mangga biasanya hanya 10-15 buah/per pohon, dan mengikuti tahun ke-10 jumlah produksi panen buah tiap pohonnya dapat mencapai 300-500 buah/per pohon.

Panen besar biasanya jatuh pada bulan September – Oktober. Tanda atau ciri buah mangga yang sudah siap dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang sedikitnya 1 buah per pohon. untuk mangga arumanis/manalagi menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga gedok/golek berubah menjadi warna kuning/merah. Buah yang dipetik harus sudah benar-benar tua dan keras.

Pada saat pemetikan mangga, buah jangan sampai terpotong, tercongkel, atau jatuh sampai memar. Buah sebaiknya dipetik pada sore hari dengan menggunakan pisau tajam, kemudian buah yang sudah dipanen di masukan ke dalam keranjang khusus buah yang biasanya terbuat dari bilah bambu yang dianyam.

Baca Juga : 

  1. Cara Menanam Bawang Bombay
  2. Cara Menanam Kunyit

Demikianlah ulasan dari duniapeternakan.com semoga dengan adanya artikel ini bisa sangat bermanfaat untuk anda.