Tanda Tanaman Padi Siap Panen
Tahukah Anda ciri atau Tanda Tanaman Padi Siap Panen? Padi (nama latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu budidaya tanaman paling penting di dunia, khususnya di Asia dan Indonesia.
Beras, yang merupakan bagian bulir padi yang telah dipisah dari sekam, merupakan makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia (nantinya, beras tersebut akan dimasak dan berubah menjadi nasi).
Terlebih lagi, Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam.
Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dan informasi mengenai padi, dari awal penanaman hingga panen selalu dipelajari dan diperbarui oleh ilmuwan dan masyarakat.
Tanda Tanaman Padi Siap Panen
Bagi para petani, menentukan apakah padi sudah siap panen atau belum merupakan hal yang tidak sulit. Berbeda dengan orang awam, tentu saja masih kesulitan untuk mengetahui tanda-tanda padi sudah siap dipanen.
Padahal, penentuan waktu yang tepat mengenai kapan tanaman padi siap dipanen akan berpengaruh pada kualitas gabah.
Untuk mengenali apa saja tanda-tanda padi yang siap dipanen, berikut adalah tanda-tanda tanaman padi yang sudah siap untuk dipanen:
1. Warna padi mulai menguning
Tanda-tanda padi sudah siap untuk dipanen mampu kita lihat dari perubahan warna padi, yaitu sebanyak 95% butir-butir padi dan daun bendera sudah menguning.
Apabila padi masih muda dan belum siap dipanen, maka akan berwarna hijau.
2. Warna daun berubah menjadi kuning kecoklatan
Tidak hanya padi saja yang berubah warna menjadi kekuningan, tetapi warna daun juga berupa menjadi kuning kecoklatan. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa padi sudah tua dan siap untuk dipanen.
3. Butir-butir padi apabila ditekan terasa keras dan berisi
Apabila kita mencoba untuk menekan butir-butir padi, maka akan terasa bahwa butir-butir padi tersebut sudah berisi dan terasa keras saat ditekan.
4. Padi semakin merunduk
Seperti kata pepatah yang mengatakan bahwa padi semakin tua semakin menunduk. Jadi, tanda-tanda lain bahwa padi siap untuk dipanen adalah ketika padi semakin menunduk, yang mana hal ini disebabkan karena padi sudah semakin berisi/berat.
Tangkai tanaman padi menunduk karena serat menanggung butir-butir padi yang sudah bertambah berat.
5. Munculnya hama burung
Salah satu hal yang menandakan bahwa padi sudah tua dan siap untuk dipanen adalah ketika hama burung sudah muncul dan semakin hari jumlahnya semakin banyak.
Burung pipit, atau burung emprit, jika sudah banyak yang menyerbu ke arah padi, maka hal itu menunjukkan bahwa padi sudah tua dan siap untuk dipanen.
Saat menanam padi, hal yang paling ditunggu-tunggu tentunya adalah pemanenan padi. Salah satu tanda-tanda khusus yang ditunjukkan tanaman padi ketika sudah bisa dipanen adalah ketika padi sudah merunduk. Selain itu, pemanenan padi dilakukan ketika bulir padi dirasa sudah cukup berisi dan matang untuk dipanen.
Ciri-ciri tanaman padi yang sudah siap panen di antaranya adalah: daun padi sudah mulai menguning dan mengering, kadar air gabah sekitar 21 – 26 % (cara mengetahuinya dengan meremas malai padi menggunakan tangan).
Umur tanaman padi yang siap dipanen dapat bervariasi, ada yang sekitar 100 sampai 120 hari, tergantung dari jenis padi dan lingkungan ladangnya. Setelah padi dipanen, harus segera dirontokkan supaya mutu dan kualitas padi tetap terjaga.
Menanam padi umumnya dilakukan di sawah maupun ladang. Biasanya, petani akan menanam padi kurang lebih tiga kali dalam satu tahun, atau sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun.
Dengan sumber air yang cukup dan memadai, yaitu dengan sistem irigasi yang membantu pemasokan air ke lahan pertanian padi, menjadikan proses budidaya tanaman padi berjalan dengan sukses dan lancar. Setelah padi berumur kurang lebih 3 bulan atau tepatnya sekitar 95 hari, biasanya padi mulai menunjukkan tanda-tanda untuk siap dipanen.
Peralatan yang digunakan untuk panen biasanya adalah sabit bergerigi atau reaper. Panen biasanya dilakukan secara beregu.
Nantinya, hasil panen akan dimasukkan ke dalam karung, kemudian dirontokkan dengan pedal thresher atau power thresher.
Sebaiknya, selama proses perontokan, dianjurkan untuk menggunakan alas dari ayaman bambu atau tikar plastik, sehingga gabah hasil perontokan mudah untuk dikumpulkan kembali. Setelah gabah dirontokkan, maka dilakukan pembersihan dari kotoran gabah yang hampa dan benda-benda asing lainnya.
Pembersihan gabah juga akan meningkatkan efisiensi dari pengolahan hasil, yaitu meningkatkan daya simpan padi dan harga jual per satuan berat.
Proses selanjutnya adalah pengeringan. Pengeringan padi sebaiknya dilakukan menggunakan lantai jemur matahari, bila tidak ada panas atau sinar matahari dapat menggunakan dryer.
Tingkat kematangan gabah dan kualitas alat penggilingan sangat menentukan rendemen, tingkat kehilangan hasil dan mutu/kualitas beras. Umur tanaman padi yang belum optimal dan tidak seragam akan menurunkan mutu/kualitas dan rendemennya.
Demikianlah penjelasan dan ulasan tanda-tanda tanaman padi yang siap untuk dipanen serta sedikit penjelasan mengenai proses panen padi. Semoga hasil pertanian yang sedang Anda kerjakan memperoleh keuntungan yang melimpah. Semoga bermanfaat.
Baca Juga :
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Resam
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bunga Nusa Indah
- Jenis Varietas Padi yang Sering Digunakan
- Musang Pandan
- Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Padi
- Tips dan Cara Memilih Benih Padi yang Berkualitas
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Cabai Rawit
- Pengertian Budidaya Tanaman Menurut Para Ahli
- Pengertian Tunas Tanaman Adalah : Jenis, Fungsi dan Contoh Tunas
- Mengapa Tanaman Cangkok Cepat Berbuah?