5 Tips Menghentikan Cegukan Terus-menerus

Diposting pada
Rate this post

Tips Menghentikan Cegukan


arti cegukan menurut islam


Cegukan bisa dialami oleh siapa pun. Kandidat wakil presiden Sandiaga Uno dilaporkan mengalaminya Rabu (17/4) kemarin. Secara medis, cegukan dapat terjadi ketika adanya mekanisme kontraksi involuntar pada diafragma (jaringan pemisah antara rongga dada dan rongga perut) bersamaan dengan terjadinya penutupan total pada pita suara. Suara cegukan dihasilkan dari mekanisme tersebut. Cegukan bisa mengganggu, apalagi jika terjadi terus-menerus. Lalu bagaimana cara menghentikannya?

Pada umumnya, cegukanakan hilang dengan sendirinya dalam hitungan waktu beberapa menit hingga jam. Namun, pada beberapa keadaan, cegukan dapat terjadi secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Biasanya, kondisi tersebut terjadi karena adanya kerusakan atau gangguan pada saraf yang berhubungan dengan diafragma.

Berbagai kondisi yang dapat memengaruhi saraf tersebut di antaranya karena adanya sakit tenggorokan ataupun tumor di leher. Selain itu, cegukan yang terjadi terus-menerus juga bisa diakibatkan oleh beberapa gangguan di luar bagian leher, di antaranya meningitis (radang selaput otak), ensefalitis (radang otak), stroke, diabetes, gastroesophageal reflux disease (GERD), dan gagal ginjal.


Cara menghentikan cegukan yang terjadi terus-terusan

Cegukan yang terjadi secara terus-menerus tentu saja bisa membuat Anda tidak nyaman. Bayangkan ini terjadi pada Anda yang sedang meeting atau sedang akan pidato. Ya, bisa saja cegukan berdampak pada produktivitas kerja. Nah, sebelum melakukan pemeriksaan ke dokter, Anda bisa mencoba sendiri beberapa tips mudah untuk menghentikan cegukan.


1. Menahan napas

Mungkin ini cara yang paling populer bagi awam untuk menghentikan cegukan. Cara melakukannya: tahan napas dalam 10 hitungan secara perlahan sebelum akhirnya mengembuskan napas. Lakukan sebanyak 3-4 kali setiap 20 menit.


2. Minum air dingin

Selain dengan menahan napas, Anda juga bisa minum air dingin dengan es batu yang diminum sedikit-sedikit dalam beberapa tegukan dan secara perlahan. Anda juga bisa berkumur dengan air dingin tersebut.


3. Bernapas dengan kantung

Gunakan bantuan kantung kertas untuk bernapas. Saat bernapas, hirup lalu buang napas ke dalam kantung kertas tersebut berulang kali dalam periode tertentu. Hindari penggunaan kantung plastik.


4. Konsumsi yang manis-manis

Pergilah ke dapur atau sepen untuk mencari gula atau madu. Menelan satu sendok makan gula atau madu secara langsung juga dipercaya dapat mengatasi cegukan. Lakukan ini secara perlahan.


5. Lakukan beberapa gerakan atau posisi

Untuk mengatasi cegukan yang terus-menerus, Anda juga bisa mencoba melakukan gerakan menelan sambil memencet bagian hidung. Kemudian, duduk sambil memeluk lutut sedekat mungkin ke arah dada juga dianggap dapat mengatasi cegukan. Cara lainnya, cobalah untuk bersandar ke arah depan sambil menekan bagian dada secara perlahan.

Beberapa tips di atas sebenarnya ditujukan untuk meningkatkan kadar karbon dioksida di dalam darah, yang pada akhirnya diharapkan dapat menghentikan cegukan yang terjadi. Meski demikian, metode-metode tersebut masih membutuhkan penelitian medis lebih lanjut mengenai efektivitasnya.


Penyebab cegukan terus-menerus

Selain merupakan tanda dari suatu penyakit, cegukan yang terjadi secara terus-menerus dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik fisik maupun emosi, di antaranya:

  • Konsumsi makanan terlalu banyak atau cepat
  • Konsumsi minuman bersoda
  • Konsumsi alkohol secara berlebihan
  • Mengunyah permen karet
  • Merokok
  • Stres
  • Gelisah

Jika suatu hari Anda mengalami cegukan terus-terusan, Anda bisa mencoba satu atau beberapa tips yang dipaparkan di atas untuk menghentikannya. Namun, Anda perlu mengetahui bahwa cegukan dipengaruhi oleh beberapa faktor dan bisa menjadi tanda atau gejala dari suatu penyakit yang mendasarinya.


Oleh karena itu, jika sudah melakukan tips di atas tetapi cegukan tak juga berhenti atau terjadi lebih dari dua hari, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter. Dengan mendeteksi penyebabnya, Anda dapat menjalani terapi yang sesuai.


Baca Juga Artikel Pilihan ini.