Budidaya Udang Windu – Udang adalah salah satu jenis hewan yang memakan hewan atau karnivora. Makanan udang windu umumnya bersifat invertebrata, siput, ikan kecil, bahkan udang kecil.
Namun, jika disimpan di kolam, udang windu akan diberi makan palet. Memberi makanan untuk udang windu tentu bervariasi, sesuai dengan usia udang.
Udang harimau adalah salah satu jenis udang asli Indonesia yang dapat hidup di air laut atau air payau dan air tawar. Metode penanaman tergantung pada jenis budidaya yang dilakukan.
Pertama, budidaya udang windu tradisional. Pada kolam jenis ini dibangun di atas lahan pasang surut yang berada di rawa-rawa bakau dan rawa-rawa yang semak-semak.
Petani berasumsi bahwa metode ini adalah metode termurah karena bentuk tambak yang tidak teratur, dengan luas per plot hanya 3 hingga 10 ha.
Selanjutnya, bagaimana cara membudidayakan udang windu di kolam terpal. Anda akan membutuhkan modal dan biaya yang cukup besar dalam membuat kumpulan ini. Apa tidak Terpal yang dibutuhkan tentu tidak kecil. Kemudian yang ketiga adalah budidaya udang windu air tawar dengan menggunakan media air tawar sebagai media utama.
Nah, pada dasarnya tujuan budidaya udang harimau adalah untuk menghasilkan udang besar. Dengan begitu perputaran ekonomi akan cepat karena di masa depan udang tidak lagi bisa dijual. Inilah cara budidaya udang windu untuk menjadi besar.
Pilih Lokasi Budidaya Yang Tepat
Lokasi budidaya adalah faktor penentu utama. Cari lokasi dengan kadar garam 10 s.d. 25 ppm serta tingkat kadar pH 7 s.d. 8.
Perhatikan juga suhu dan siklus air di daratan. Lebih baik berada di kisaran suhu 25-29 derajat. Lokasi tersebut sangat berpengaruh pada pertumbuhan udang.
Semakin bagus lokasinya, pertumbuhan udang windu akan semakin cepat dan besar.
Pemilihan Benih Unggul Sangat Diperlukan
Memilih benih unggul dan berkualitas adalah suatu keharusan. Paling tidak udang windu harus memenuhi spesifikasi benih unggul.
Diantaranya adalah bibit yang tidak memiliki cacat fisik, bisa berenang melawan arus. pada saat yang sama gesit dan gerakan bebas. Jika semua itu telah terpenuhi, maka benih dinyatakan layak untuk ditebar.
Penyebaran Benih Udang
Cara ketiga untuk panduan ternak udang windu adalah tentang bagaimana menyebarkan benih udang yang tepat. Sebarkan benih selama cuaca teduh.
Sebelum benih ditebar, sesuaikan suhu air di kolam agar seimbang. Selain itu, bibit udang juga harus melalui proses penyesuaian suhu tambak. Ini bisa dilakukan dalam jangka waktu 20-30 menit.
Proses Pembesaran dan Pemeliharaan
Nah, proses terpanjang terjadi saat udang membesar. Selalu perhatikan kondisi kolam! Berikan pupuk urea dan kompos saat kolam terlihat kering.
Pupuk ini bermanfaat dalam mendorong pertumbuhan lumut dan plankton yang berguna untuk ketersediaan pakan udang alami.
Cara Memberi Makan
Memberi makan secara teratur akan memicu pertumbuhan udang yang cepat. Pakan udang alami bersumber dari plankton, lumut, bahkan sisa hewan dan tumbuhan yang telah membusuk di kolam.
Namun, pemberian pakan tambahan seperti pelet juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan udang itu sendiri. Pemberian makan dapat dilakukan pagi dan sore hari, dengan intensitas 2 kali sehari.
Setelah udang windu mencapai usia 3 bulan, Anda harus memberi makanan tambahan. Makanannya berupa dedak yang dicampur dengan siput, bekicot, atau bisa juga dengan ikan cincang halus.
Jenis Penyakit dan Hama
Penyakit dan hama adalah faktor utama kegagalan panen. Maka langkah antisipasi sepertinya sangat diperlukan. Penyakit seperti virus white spot ?(bintik putih) harus dicegah sedini mungkin karena udang windu sangat tahan terhadap virus ini.
Sedangkan untuk hama biasanya disebabkan oleh hama burung dan ikan mujair. Cara mencegahnya adalah memasang toples di kolam untuk mencegah burung memakan udang. Selain itu, gunakan bandeng untuk membasmi hama lain.
Proses Panen
Rata-rata udang windu dipanen pada umur 150 hari atau sekitar 5-6 bulan. Udang windu yang memiliki ukuran 40-50 cm masing-masing seberat 7 hingga 8 ons.
Ukuran besar dengan kulit bersih dan bercahaya menunjukkan bahwa udang siap dipanen. Memang proses panennya lebih lama dari jenis udang lainnya, tetapi hasil yang diperoleh tentu lebih berkualitas.
Demikianlah ulasan dari duniapendidikan.com semoga dengan adanya artikel ini bisa sangat membantu anda.