14 Cara Budidaya Porang agar Cepat Panen

Diposting pada
Rate this post

Cara Budidaya Porang

Porang atau Iles-Iles atau Suweg (Amorphopallus muelleri) adalah tanaman herbal yang dapat tumbuh mencapai ketinggian 100 cm – 150 cm, tetapi bisa juga mencapai ketinggian sekitar 1,5 m. Tanaman ini adalah tanaman penghasil umbi yang hidup di hutan tropis. Tanaman ini juga dapat ditanam di daerah dataran rendah dan dapat dengan mudah tumbuh di antara pohon-pohon seperti pohon jati dan sono.


Tanaman Porang ini memiliki batang tegak, halus, lunak dengan warna hijau atau hitam dengan bintik-bintik putih. Batang tunggal tanaman ini dibagi menjadi 3 batang sekunder dan batang tanaman lagi. Batang tanaman porang memiliki bintil atau katak berwarna coklat kehitaman sebagai alat pengembangbiakan. Ketinggian tanaman ini tergantung dari umur dan kesuburan tanah.


Cara Budidaya Porang


Syarat Tumbuh

Pada dasarnya tanaman Porang adalah tanaman yang mudah tumbuh kembang dan dapat tumbuh di mana saja. Namun untuk menghasilkan umbi maksimal, syarat porang harus dipenuhi. Kondisi untuk menumbuhkan Porang yang baik adalah:


Kondisi Iklim

  1. Intensitas cahaya berkisar antara 60 – 70%
  2. Ketinggiannya mencapai 0 – 700 m di atas permukaan laut. Namun, untuk hasil terbaik diperoleh di daerah dengan ketinggian 100-600 m di atas permukaan laut.

Keadaan Tanah

  1. Tanah untuk menanam porang yang baik adalah tanah gembur / subur dan tidak boleh becek.
  2. Selain itu tanah memiliki struktur tanah liat berpasir dan bebas dari tanaman alang-alang.
  3. Untuk keasaman adalah tanah yang baik dan ideal antara pH 6-7.

Kondisi Lingkungan

  1. Porang membutuhkan naungan untuk tumbuh secara optimal. Dan Naungan yang ideal adalah jati, mahoni sono dan lainnya.
  2. Perhatikan kerapatan Naungan. Kepadatan naungan minimum adalah 40% dan maksimum 60%. Semakin rapat semakin baik.

Teknik Perkembangbiakan Porang

Perkembangbiakan tanaman Porang dapat bersifat generatif dan vegetatif. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan bibit Porang:


Perkembangbiakkan dengan Bintil atau Katak

Dalam 1 kg bintil atau katak berisi sekitar 100 bintil atau katak. Saat panen, umbi atau katak dikumpulkan dan disimpan sampai masuk ke musim hujan. Bintil atau katak dapat ditanam langsung di lahan yang disiapkan.


Perkembangbiakkan dengan Biji atau Buah

Dalam waktu empat tahun tanaman porang membentuk bunga yang kemudian menjadi buah atau biji. Dalam satu tongkol buah porang dapat menghasilkan biji hingga 250 biji yang nantinya dapat digunakan sebagai bibit porang dengan terlebih dahulu dilakukan penyemaian.


Perkembangbiakan dengan Umbi

Ada dua varietas umbi, yaitu umbi kecil dan umbi besar.
Umbi kecil diperoleh dengan mengurangi tanaman yang terlalu rapat dan perlu dilakukan penjarangan. Tanaman hasil penjarangan dikumpulkan yang kemudian digunakan sebagai bibit. Sementara penggunaan umbi besar dapat dilakukan dengan cara umbi besar yang telah diperoleh dibagi menjadi beberapa bagian selanjutnya ditanam pada lahan yang telah disiapkan.


Persiapan Lahan

Lokasi terbaik untuk menanam Porang adalah di bawah naungan pepohonan. Namun, Porang juga bisa tumbuh dengan baik di lapangan terbuka dan biasanya dilengkapi dengan bayangan seperti Paranet, sehingga matahari tidak menjadi terlalu berlebih.


Persiapan lahan porang yang perlu diolah adalah sebagai berikut:

  1. Bersihkan lahan yang akan digunakan dari gulma dan sisa-sisa tanaman
  2. Setiap 4 Ha dijadikan 1 blok dan jalan kontrol selebar 2 m dibuat sebagai batas balok
  3. Pemasangan Ajir dengan jarak 1 mx 1 m untuk umbi dan katak
  4. Buat jalur dengan cangkul selebar 0,5 m untuk bibit yang menggunakan katak yang ditanam pada jalur yang sudah dicangkul.
  5. Buat lubang tanam untuk bibit umbi dengan ukuran lubang sekitar 20x20x20 cm.
  6. Pemupukan dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan 0,5 kg pupuk Bokashi / lubang tanah atas, sedangkan untuk katak pupuk Bokashi dicampur ke dalam tanah di sekitar tumpukan.

Penanaman Porang

Tentu saja Anda bisa menanam porang yang baik di bawah perlindungan pohon-pohon besar seperti pohon jati atau lainnya. Menggunakan sistem bercocok tanaman tumpang sari untuk memudahkan perawatan.


Pemeliharaan dan Perawatan


Penyiangan

Untuk mencapai pertumbuhan dan produksi maksimum, perawatan intensif dapat dilakukan dengan penyiangan. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang mungkin merupakan pesaing tanaman dalam hal kebutuhan air dan nutrisi.

Penyiangan harus dilakukan sebulan setelah menanam umbi Porang. Penyiangan berikutnya dilakukan saat ada gulma yang muncul. Gulma yang sudah disiang lalu ditimbun di dalam lubang untuk dijadikan pupuk organik.


Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama yang mempengaruhi tanaman Porang adalah belalang, ulat Orketti Macasar, ulat umbi Araechen, dan nematoda.

Penyakit Porang yang paling umum adalah: Busuk batang semu, layu daun oleh jamur Sclerotium sp. Rhyzoctonia sp. Cercospora sp.

Kontrol nematoda hetereter sering menyerang umbi-umbian dengan karbofuran, sementara kontrol penyakit dapat menggunakan fungisida Ridomil dan Benlate dan pengendalian hama Basudin dan Thiodan.

Hama besar seperti babi hutan, landak atau tikus tidak perlu khawatir, karena umbi porang mengandung kalsium oksalat, yang menyebabkan muntah pada bagian tanaman, gatal di lidah dan tenggorokan.


Proses Pemanenan

Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kalinya sejak usia 2 tahun setelah tanam. Umbi yang dipanen adalah umbi besar dengan berat lebih dari 1 kg / umbi, sedangkan umbi kecil harus dipanen pada tahun berikutnya Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya.

Ciri-ciri porang yang siap panen adalah saat daunnya sudah kering dan jatuh ke tanah. Sebatang pohon Porang dapat menghasilkan sekitar 2 kg umbi, dan dari sekitar 40.000 tanaman per hektar, 80 ton umbi dapat dipanen pada tahun kedua panen.

Setelah umbi dipanen dan kemudian dibersihkan dari tanah dan akar, umbi dipotong dan dijemur. Pemotongan umbi harus benar karena menentukan kualitas porang yang dihasilkan.


Demikianlah pembahasan tentang budidaya porang semoga dapat bermanfaat untuk anda.


Baca juga Artikel Lainnya.