5 Cara Sukses Ternak Burung Wambi Bagi Pemula
Burung wambie atau sering juga disebut dengan nama hwa mei merupakan burung yang sangat langka pada saat ini, dikarenakan burung ini yang berasal dari negara china yang di impor ke negara lokal seperti indonesia ini sudah dibatasi bahkan dihentikan sejak wabah penyakit flu burung yang pernah terjadi.
Burung ini memiliki suara kicauan yang sangat keras, nyaring, kuat dan kristal dan tidak sedikit para hobiis kicau mania yang masih mencari keberadaannya burung ini walaupun sudah sulit dan jarang ditemui. Dengan kelangkaan burung wambie dipasaran yang berdampak pada harga yang tidak stabil. Tidak heran jika harga burung wambi ini dapat melambung dan melejit tinggi (mahal).
Baca Juga :
- Tips Membedakan Ciri Cucak Jenggot Betina Dengan Jantan
- Cara Merawat Cucak Cungkok Biar Cepat Gacor
- Tips Sukses Usaha Ternak Murai Batu Albino
- 10 Makanan Cucak Jenggot Biar Cepat Gacor
- Tips Mudah Perawatan Cucak Keling Agar Rajin Berkicau
- Bahaya Pemberian Kroto Pada Murai Batu
- 13 Jenis Makanan Burung Cucak Ijo Terbaik Untuk Harian Lomba
- Cara Mudah Perawatan Cucak Ijo Agar Cepat Gacor
- Daftar Harga Burung Kenari Terbaru Dan Terlengkap Tahun 2021
- Jenis Cucak Ijo Kalimantan
Trik mudah budidaya burung wambie
Wambie atau hwa mei, yang dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan Garrulax canorus, dalam bahasa inggris disebut Melodious laughingthrush atau Chinese hwamei merupakan burung yang biasa hidup di semak-semak dan hutan bambu, burung wambi ini merupakan burung impor asli yang berasal dari cina.
Burung ini memiliki panjang tubuh sekitar 26 cm yang cukup sedang, dengan paruh dan kakinya yang kekuning-kuningan, volume suara yang dimiliki oleh burung ini sangat luar biasa (cetar membahana) jika sudah jadi. Namun burung wambie ini juga tergolong burung yang cerdas dan mampu menirukan suara-suara jenis burung ocehan lainnya.
1. Persiapan kandang
Langkah awal untuk beternak burung wambi ini adalah menentukan kandang yang baik dan berkualitas agar dapat memperlancar proses peternakan burung tersebut. Namaun ada beberapa faktor yang menentukan kualitas dari kandang yang layak untuk dijadikan kandang ternak burung tersebut yaitu : Jenis bahan yang baik yang digunakan untuk kandang ternak burung ini dengan menggunakan bahan yang kuat / baru, yang tidak mudah lapuk, seperti kayu jati, kayu kaso yang kuat, kawat yang tebal serta baja ringan alumunium untuk pondasi dan sket kandang tersebut.
Tujuan pembuatan kandang : buatlah 3 jenis kandang dengan tujuan dan fungsi yang berbeda, seperti kandang ; reproduksi, pembesaran dan pendewasaan.
2. Pakan yang diberikan
Burung wambie ini tergolong jenis burung omnivora sehingga pakan nabati yang didapat diberikan kepadanya berupa : Buah Apel, pir, pepaya, pisang dan mentimun. Namun untuk makanan yang mengandung hewani seperti : jangkrik, kroto, belalang, cacing tanah, ulat kandang dan ulat hongkong.
Tidak hanya cukup dalam pemberian pakan alami seperti nabati dan hewani, namun anda sebagai peternak ada baiknya juga memberikan pakan pokok setiap harinya dengan menggunakan voer yang sangat baik dan banyak membantu untuk tumbah dan kembang dari burung indukan / anakan wambie tersebut.
Voer yang dikonsumsi burung ini sangat baik dan banyak mengandung protein, nutrisi, mineral dan masih banyak lainnnya sehingga mampu melengkapi kebutuhan asupan burung yang sedang ditangkar (diternak) agar cepat membuahi telur dan aktif selalu untuk berproduksi dengan baik.
3. Seleksi Indukan
Membedakan indukan jantan dan betina
Cara membeakan antara indukan yang jantan dan betina adalah sebagai berikut :
- Tubuh indukan jantan jauh lebih panjang dan ringan, dan tubuh indukan betina pada umumnya berbentuk bulat lebih buntet dan berisi.
- Indukan jantan jika sedang berkicau jauh lebih nyaring (kristal) dan bervariasi.
- Capit urang indukan jantan untuk indukan jantan jauh lebih keras dan rapat jika dibandingkan dengan indukan yang betina.
Indukan berkualitas
Setalah anda mengetahui perbedaan dari kedua jenis kelamin indukan yang akan diternakkan, ada baiknya juga anda harus memilih indukan yang bagus dan berkualitas untuk diternakkan agar hasil anakannya juga akan menghasilkan anakan (piyikan) yang baik sesuai gen trah indukan asalnya.
Bagaimana cara memilih indukan burung wambie yang memiliki kualitas baik ?.
Ciri-ciri sebagai berikut :
- Burung yang bergerak dengan lincah, gesit dan aktif.
- Memiliki bulu yang rapih dan bersih.
- Matanya jika dilihat bening , bersih, jernih dan tidak terserang penyakit katarak.
- Bentuk postur dari ujung kepala hingga ujung kaki normal, tidak cacat.
- Rajin berkicau dengan kualitas suara terbaiknya, serta gacor dor
4. Proses Reproduksi
Burung wambi yang sudah dewasa dan siap untuk dijodohkan atau dikawinkan bila sudah berumur 9 bulan khusus untuk burung indukan betina, namun untuk indukan yang jantannya sekitar usia 2 – 3 tahun lamanya baru siap dan boleh untuk ditangkarkan. Dengan menjodohkan burung wambie tersebut haruslah dengan cara-cara dan tahapan yang tepat, agar berhasil dalam proses reproduksi mencetak anakan yang berkualitas sesuai yang diharapkan tentunya.
Tahapan awal sebelum kedua burung / pasangan indukan ini dijodohkan, adabaiknya diperkenalkan terlebih dahulu dengan sangkar yang berbeda tempat. Namun diletakkan berdekatan agar kedua burung saling kenal dengan pasangannya dan terbiasa dengan lingkungan dan cepat beradaptasi, proses pengenalan burung ini memakan waktu kurang lebih satu minggu (7 hari), analisa dan amati kedua burung ini.
Jika sudah memperlihatkan perilaku yang sudah akrab dan saling menyahut antara kicau jantan dan betina, dan apabila saat istirahat kedua burung saling mendekat dan berdempetan ketika tidurnya, besar kemungkinan burung tersebut sudah berjodoh dan dapat untuk menyatukannya di kandang reproduksi yang telah disiapkan sebelumnya.
Apabila kedua indukan jantan dan betina sudah berjodoh, pasti akan kawin dan membuahkan telur, serta mengeramkan (ngangkrem) yang dierami oleh indukan betina selama 14 hari lamanya, jika telur sudah menetas berilah pakan yang mengandung protein dan nutrisi yang baik untuk burung indukan maupun burung anakan (piyikan) yang sedang diloloh oleh indukan betinanya selama kurun waktu 1 – 2 minggu.
Dalam waktu ini anakan burung dapat disapih dan dipisahkan oleh indukan betinanya yang kita pindahkan ke dalam kandang pembesaran (inkubator) khusus untuk perawatan piyikan anakan burung tersebut, dengan tujuan agar indukannya tidak berfokus mengurusi anakan pertamanya dan bisa fokus ke reproduksi telur baru dan bertelur lagi.